Kamis, 18 September 2014

tugas hematologi








SOAL
1.      Darah terdiri dari............
2.      Sebutkan kadar normal masing2 komponen darah berikut ini
·         Eritrosit
·         Leukosit
·         Trombosit
·         Hemoglobin
·         Hematokrit
3.      Fungsi hemoglobin
4.      Langkah-langkah hemostatis
5.      Mengapa golongan darah O disebut sebagai donor universal
JAWABAN
1.      komponen penyusun darah terdiri dari plasma darah (cairan) dan sel-sel penyusun darah. Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula (sel-sel darah) yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.

2          kadar normal komponen darah
 - Leukosit (Hitung total)
           Nilai normal 4500-10000 sel/mm3
           Neonatus 9000-30000 sel/mm3
Nilai normal Bayi sampai balita rata-rata 5700-18000 sel/mm3,
Nilai normal Anak 10 tahun 4500-13500/mm3,
Nilai normal ibu hamil rata-rata 6000-17000 sel/mm3
postpartum 9700-25700 sel/mm3

   - Trombosit
Nilai normal dewasa 150.000-400.000 sel/mm3
            anak 150.000-450.000 sel/mm3

- eritrosit
Nilai normal dewasa wanita 4.0-5.5 juta sel/mm3
Nilai normal dewasa pria 4.5-6.2 juta sel/mm3
Nilai normal bayi 3.8-6.1 juta sel/mm3
Nilai normal anak 3.6-4.8 juta sel/mm3




-Hemoglobin (Hb)
Nilai normal dewasa pria 13.5-18.0 gram/Dl
Nilai normal dewasa wanita 12-16 gram/dL
Nilai normal wanita hamil 10-15 gram/dL
Nilai normal anak 11-16 gram/dL
Nilai normal batita 9-15 gram/dL
Nilai normal bayi 10-17 gram/dL
Nilai normal neonatus 14-27 gram/dL

- Hematokrit
Nilai normal dewasa pria 40-54%
wanita 37-47%
wanita hamil 30-46%
Nilai normal anak 31-45%
batita 35-44%
bayi 29-54%
neonatus 40-68%

3. Fungsi Haemoglobin
Fungsi utama Haemoglobin adalah mengikat dan membawa O2 dari paru-paru untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh sel di berbagai jaringan.

Haemoglobin merupakan bahan yang penting sekali dalam eritrosit, karena fungsinya sebagai : 
1. Pembawa oksigen dalam paru ke jaringan
2. Sebagai dapar asam-basa yang baik di dalam sel
3. Sebagai buffer oksigen dijaringan
4. Langkah-langkah dalam hemostasis.

Faal hemostasis untuk dapat berjalan normal memerlukan 3 langkah, yaitu :
1.     Primer
Mekanisme vasokonstriksi pembuluh darah pada luka yang kecil.
2.     Sekunder
Mekanisme yang melibatkan faktor-faktor koagulasi dalam plasma dan trombosit dengan tujuan akhir pembentukan jala-jala fibrin, terjadi pada luka yang besar.
3.     Tersier
Mekanisme kontrol yang menjaga agar hemostasis tidak berlebihan melaku sistem fibrinolitik.

5. Golongan darah O disebut sebagai donor universal karena Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.

Jumat, 12 September 2014

ANALISIS AIR SECARA FISIKA



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan dengan judul “ANALISIS AIR SECARA FISIKA” dapat diselesaikan tepat waktu.
Pada penulisan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin namun mengingat kodrat manusia sebagai manusia biasa tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan-kekurangan yang membutuhkan koreksi dan penyempurnaan dari berbagai pihak.
Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Dosen pembimbing mata kuliah ANALISIS KIMIA AIR MAKANAN DAN MINUMAN serta semua pihak yang telah memberikan partisipasinya.
Penulis berharap semoga laporan ini ada manfaatnya bagi para pembaca, saran dan kritik sangat kami harapkan demi perbaikan dalam pembuatan makalah baik yang sekarang maupun untuk yang akan datang.



Penyusun
 










DAFTAR ISI

LEMBAR  PERSETUJUAN.............................................................................................
KATA PANGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB 1 TEORI...................................................................................................................
A. DASAR TEORI.....................................................................................................
B. WAKTU PELAKSANAAN..................................................................................
BAB 2 HASIL..................................................................................................................
A. HASIL ...................................................................................................................
B. PEMBAHASAN....................................................................................................
BAB 3 PENUTUP............................................................................................................
A. KESIMPULAN.....................................................................................................
B. SARAN.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................













BAB I
TEORI

A. DASAR TEORI
1. Air
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan. Fungsi air tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga merupakan salah satu komponen utama dalam bahan dan produk pangan. Air memiliki manfaat yang sangat banyak yang berguna bagi mahluk hidup di bumi, sehingga air mempunyai peranan yang penting dalam melangsungkan kehidupan. Rumus kimia air dalam lingkungan laboratorium adalah H2O. Tetapi kenyataannya di alam, rumus tersebut menjadi H2O + X, dimana X berbentuk karakteristika bilogik (bersifat hidup) ataupun berbentuk karakteristika non biologic (bersifat mati). Pengotor yang ada dalam air yang akan diolah sebelum digunakan dalam industri dapat bermacam – macam diantaranya adalah kekruhan (turbidity).
Karakteristik Fisik Air
a. Kekeruhan: Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industri.
b. Temperatur: Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.
c. Warna: Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan.


d. Solid (Zat padat): Kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat meyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam air
e. Bau dan rasa: Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga serta oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanya senyawa-senyawa organik tertentu
2. Turbidimeter
Turbidimeter merupakan alat yang digunakan untuk menguji kekeruhan, yang biasanya dilakukan pengujian adalah pada sampel cairan misalnya air. Salah satu parameter mutu yang sangat vital adalah kekeruhan yang kadang-kadang diabaikan karena dianggap sudah cukup dilihat saja atau alat ujinya yang tidak ada padahal hal tersebut dapat berpengaruh terhadap mutu. Oleh sebab itu untuk mengendalikan mutu dilakukan uji kekeruhan dengan alat turbidimeter. Ada beberapa cara praktis memeriksa kualitas air, yang paling langsung karena beberapa ukuran redaman (yaitu, pengurangan kekuatan) cahaya saat melewati kolom sampel air, Kekeruhan diukur dengan cara ini menggunakan alat yang disebut nephelometer dengan setup detektor ke sisi sinar. Satuan kekeruhan dari nephelometer dikalibrasi disebut Nephelometric Kekeruhan Unit (NTU). Kekeruhan di danau, waduk, saluran, dan laut dapat diukur dengan menggunakan Secchi disk. Kekeruhan di udara, yang menyebabkan redaman matahari, digunakan sebagai ukuran polusi. Untuk model redaman dari radiasi balok, beberapa parameter kekeruhan telah diperkenalkan, termasuk faktor kekeruhan Linke (TL). Kekeruhan (atau kabut) juga diterapkan untuk padatan transparan seperti kaca atau plastik. Dalam kabut produksi plastik didefinisikan sebagai persentase cahaya yang dibelokkan lebih dari 2,5 ° dari arah cahaya masuk.
Turbidimeter yaitu sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang tiba. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan. Turbidimeter meliputi pengukuran cahaya yang diteruskan.

Turbiditas berbanding lurus terhadap konsentrasi dan ketebalan, tetapi turbiditas tergantung juga pada warna. Untuk partikel yang lebih kecil, rasio Tyndall sebanding dengan pangkat tiga dari ukuran partikel dan berbanding terbalik terhadap pangkat empat panjang gelombangnya.
Prinsip spektroskopi absorbsi dapat digunakan pada turbidimeter dan nefelometer. Untuk turhidimeter, absorbsi akibat partikel yang tersuspensi diukur sedangkan pada nefelometer, hamburan cahaya oleh suspensilah yang diukur. Meskipun prcsisi metode ini tidak tinggi tetapi mempunyai kegunaan praktis, sedangkan akurasi pengukuran tergantung pada ukuran dan bentuk partikel. Setiap instrumen spektroskopi absorbsi dapat digunakan untuk turbidimeter, sedangkan nefelometer kurang sering digunakan pada analisis anorganik. Pada konsentrasi yang lebih tinggi, absorbsi bervariasi secara Tinier terhadap konsentrasi, sedangkan pada konsentrasi lebih rendah untuk sistem koloid Te dan SnCl2, tembaga ferosianida dan sulfida-sulfida logam berat tidak demikian halnya. Kelarutan zat tersuspensi seharusnya kecil. Suatu gelatin pelindung koloid biasanya digunakan untuk membentuk suatu dispersi koloid yang seragam dan stabil.
Metode pengukuran turbiditas dapat dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu :
a. Pengukuran perbandingan intensitas cahaya yang dihamburkan terhadap intensitas cahaya yang datang
b. Pengukuran efek ekstingsi, yaitu kedalaman dimana cahaya mulai tidak tampak di dalam lapisan medium yang keruh.
c. Instrumen pengukur perbandingan Tyndall disebut sebagai Tyndall meter. Dalam instrumen ini intensitas diukur secara langsung. Sedang pada nefelometer, intensitas cahaya diukur dengan larutan standar.
B. WAKTU PELAKSANAAN
1.      Hari                             :
2.      Tangggal                     :
3.      Lokasi                         :

BAB II
 HASIL KEGIATAN

1.      HASIL

A.    ALAT YANG DIGUNAKAN
*      Botol spesimen
*      Tali
*      Turbidimeter
*      pH-meter

B.     BAHAN YANG DIGUNAKAN
*      Sampel (air sungai)
*      Tissue
*      Pemberat (batu)

C.    PROSEDUR KERJA
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Tetapkan titik pengambilan sampel
3.      Botol spesimen diikat dengan tali dan dipakai batu sebagai pemberat
4.      Botol spesimen dibilas sebanya 3 kali mengguakan air sampel
5.      Ambil sampel air
6.      Periksa pH dan suhu menggunakan pH-meter
7.      Catat hasil yang didapat
8.      Periksa kekeruhan sampel dengan menggunakan turbidimeter
9.      Catat hasil yang didapat
10.  Bersihkan semua alat dan bahan yang digunakan
11.  Buat laporan praktikum

D.    HASIL
1.      pH                           :
2.      Kekeruhan              :
3.      Suhu                        :
2.      PEMBAHASAN

Kekeruhan adalah ukuran yang kekeruhan yang terjadi menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk mengukur keadaan air baku dengan skala NTU (nephelo metrix turbidity unit) atau JTU (jackson turbidity unit) atau FTU (formazin turbidity unit), kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid di dalam air. Hal ini membuat perbedaan nyata dari segi estetika maupun dari segi kualitas air itu sendiri. Kekeruhan merupakan keadaan mendung atau kekaburan dari cairan yang disebabkan oleh partikel individu (padatan tersuspensi) yang umumnya tidak terlihat dengan mata telanjang, mirip dengan asap di udara. Pengukuran kekeruhan adalah tes kunci dari kualitas air.
Pada praktikum yang telah dilakukan ini adalah untuk mengenal, mengetahui dan memahami atau mempelajari alat pengujian air limbah yaitu turbidimeter sekaligus mengukur tingkat kekeruhan pada pada beberapa sampel dengan menggunakan alat turbidimeter. Sampel yang di uji diantaranya air keran toilet, air tadah hujan dan air sungai. Prinsip kerja dari alat untuk menguji kekeruhan ini adalah alat akan memancarkan cahaya pada media atau sampel, dan cahaya tersebut akan diserap, dipantulkan atau menembus media tersebut. Cahaya yang menembus media akan diukur dan ditransfer kedalam bentuk angka.
Seperti yang kita ketahui, ada beberapa alat untuk menguji kekeruhan yang bisa digunakan. Pada praktikum ini turbidimeter yang digunakan mempunyai botol kecil yang dipakai untuk wadah sampel dan standar. Penggunaan alat turbidimeter ini sangat mudah, kita cukup menyimpsn sampel dan standar pada botol kecil yang merupakan bagian dari alat. Sebelum alat digunakan terlebih dahulu harus diset, angka yang tertera pada layar harus 0, kemudian melakukan pengukuran dengan menyesuaikan nilai pengukuran dengan cara memutar tombol pengatur hingga nilai yang tertera pada layar pada turbidimeter sesuai dengan nilai standar. Setelah itu sampel dimasukan pada tempat pengukuran sampel yang ada pada turbidimeter, hasilnya dapat langsung dibaca skala pengukuran kekeruhan tertera pada layar dengan jelas. Akan tetapi pengukuran sampel harus dilakukan sebanyak 3 kali dengan menekan tombol pengulangan pengukuran untuk setiap pengulangan agar pengukuran tepat atau valid, dan hasilnya langsung dirata-ratakan.

Dalam air minum, semakin tinggi tingkat kekeruhan, semakin tinggi resiko bahwa orang-orang dapat mengembangkan penyakit gastrointestinal. Ini terutama masalah bagi orang-dikompromi kekebalan, karena kontaminan seperti virus atau bakteri dapat menjadi melekat pada padatan tersuspensi. Padatan tersuspensi mengganggu disinfeksi air dengan klorin karena partikel bertindak sebagai perisai untuk virus dan bakteri. Demikian pula, padatan tersuspensi dapat melindungi bakteri dari ultraviolet (UV) sterilisasi air.



























BAB III
 PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kekeruhan merupakan keadaan mendung atau kekaburan dari cairan yang disebabkan oleh partikel individu (padatan tersuspensi) yang umumnya tidak terlihat dengan mata telanjang, mirip dengan asap di udara. Pengukuran kekeruhan adalah tes kunci dari kualitas air.

B. SARAN
Dalam pemaparan makalah ini.diharapkan pembaca dapat mengerti tentang analisis air dilapangan ,dan diharapkan pembaca dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari karena peranan air sangat penting bagi makhluk hidup.jangan sampai air yang dikonsumsi sehari hari telah tercemar baik secara fisika maupun secara kimia.didalam makalah ini belum dipaparkan secara menyeluruh analisis air untuk itu diharapkan pembaca tidak tinggal diam, teruslah mencari dan mencari materi sebanyak-banyaknya tentang pembahasan ini



DAFTAR PUSTAKA

http://ripanimusyaffalab.blogspot.com/2010/01/analisis-air.html
http://analisis air.com.html
1989.kimia air.untuk sekolah menengah analis kesehatan.jakarta