Rabu, 10 September 2014

HEMOSTASIS

                        
Hemostasis adalah peristiwa berhentinya suatu perdarahan sebagai reaksi ttibuh terhadap adanya­luka. Mekanisme hemostasis yang seimbang terjadi karena interaksi dari 4 l'iiktor yaitu:
1.     Faktor Vaskulair.
2.      Faktor Trombosit.
3.     Faktor Koagulasi.
4.     Faktor Fibrinolysis.
Adapun fungsi dari proses hemostasis ini adalah:
1.      Mencegah keluarnya darah dari pembuluh darah yang utuh. Hal ini tergantung dari:
a.    Intergritas Pembuluh darah.
b.    Fungsi trombosit yang normal.
2.      Menghentikan perdarahan dari pembuluh darah yang terluka . Proses yang terjadi sctelah Adanya suatu luka adalah:
a.    Vasokonstriksi pembuluh darah.
b.    Pembentukan sumbat trombosit
c.    Proses pembekuan darah.

Bila terjadi suatu luka pada pembuluh darah, maka pemb darah tersebut akan mengalami vasokonstriksi, sehingga aliran darah terhambat, dan darah yang dikeluarkan juga serta terjadi kontak antara trombosit dengan dinding pembuluh darah yang cukup lama.
Kontak trombosit dengan pemb darah tersebut akan mengakibatkan adesi trombosit dengan jaringan kolagen. Proses ini memerlukan adanya glikoprotein lb dari trombosit, dan factor Von Willebrand dari pembuluh darah.
Trombosit yang mengalami adesi akan melepaskan ADP (Adenosine DiPhosphat dan tromboxan A2 yang akan menyebabkan terjadinya agegrasi trombosit, sehingga te-ientuklah suatu sumbat trombosit yang tidak stabil.
PROSES PEMBEKUAN DARAH
Proses pembekuan darah terjadi karena adanya aktivasi dari ke 12 faktor pembekuan darah yang ada di aliran darah, dan proses ini terbagi menjadi 2 jalur yaitu::

1. Jalur Intrinsik: Pada jalur ini semua bahan yang diperlukan untuk proses pembekuan darah terdapat &dam al iran darah. Bahan bahan tersebut bittsanytt ()crafty dalant bentuk precursor yang inaktif (tidak aktif), dan beberapa diantaranya merupakan proensim dam kofaktor
2. Jalur Extrinsik: Pada jalur ini diperlukan bahan yang berasal dari jaringan peinbuiluh darah yang terluka/rusak (tissue factor/tissue tromboplastin).
Gabungan factor intrinsic dan ektrinsik tersebut akan mengakibatkan perubahan Faktor X menjadi factor X aktif, dan selanjutnya bersama sama membentuk benang benang fibrin.
FAKTOR FAKTOR PEMBEKUAN DARAH :
Faktor I : Fibrinogen.
Faktor II : Protrombin.
FaktorIll : Tissue Tromboplastin.
Faktor IV: Calcium.
Faktor V: Proaccelerin = Labile Factor.
FaktorVll: Proconvertin = Stable Factor.
FaktorVIII: Anti Hemophilic Factor. (Hemophili A )
Faktor IX: Christmas Factor. (Hemophili B).
Faktor X : Stuart Factor.
Faktor XI : Plasma Thromboplastin Antecedent (PTA).
Factor XII: Contac Factor = Hageman Factor.
FactorXIII: Fibrin Stabilizing Factor.

PROSES FIBRINOLYSIS :
Disampimg system pembekuan darah yang ada dalam plasma terdapat pula suatu system yang dikenal sebagai FIBRINOLYSIS, yang berfungsi untuk:
1.    Membatasi pembentukan fibrin didaerah luka.
2.    Menghancurkan fibrin di dalam sumbat trombosit.
Fibrinolysis adalah proses degaradasi bekuan bekuan fibrin yang terjadi secara ensimatis. Yang berperan pada fibrinolysis ini adalah system : PLASMINOGEN — PLASMIN
Plasminogen berupa suatu glikoprotein dan suatu proensim yang dalam keadaan normal herada dalam bentuk inaktif.
Adanya berbagai macam rangsangan, antara lain: trauma, akan menyebabkan terjadi pelepasan plasminogen activator dari sel endothel pemb darah, atau jaringan tubuh. Plaminogen activator ini akan mengaktifkan plasminogen menjadi plasmin .
Plasmin yang terbentuk ini akan memecah fibrin menjadi bahan bahan yang soluble, sehingga sumbat trombosit akan hancur.Peristiwa ini merupakan hal yang fisiologis. Kelebihan plasmin akan diinaktivasi kembali oleh alpha2 anti plasmin.
Pada keadaan dimana terjadi peningkatan plasminogen activator atau defisiensi alpha2 anti plasm in akan linibul perdarahan perdarahan karena plasmin yang ada selain menghancurkan fibrin juga akan menghancurkan bahan bahan lain seperti: liobrinogen, F.V, dan I .VIII, sehingga terjadi proses fibrinolysis yang patologis.

PEMERIKSAAN FAAL HEMOSTASIS
Kelainan pada perdarahan dapat terletak di :
1.    VASKULAIR
2.    TROMBOSIT
3.    KOAGULASI.
1.  VASKIJIAIR :
-          Waktu perdarahan
-          Rumpel lead test
2.      TROMBOSIT :
-          Hitung trombosit
-           Retraksi bekuan
3.  KOAGULASI :
-      Jalur Extrinsik : PPT / PT .
-       Jalur Intrinsik : APTT
-       Jalur Umum : TT .
1.    WAKTU PENDARAHAN
Pada test ini yang diperiksa adalah : Fungsi Pembuluh Darah dan Fungsi Ti ombosit Waktu perdarahan ini memanjang pada :
·      Trombositopenik purpura .
·      Non Trombositopenik purpura
·      Von Willebrand's diseases .
Tehnik Pemeriksaan :
1. Cara DUKE :
Disinfeksi cuping telinga, kemudian tusuk dengan lancet.
Hitung waktu perdarahan dengan memakai kertas suing sef iap 30 detik. Nilai Normal : 1 — 3 menit .
Perdarahan lebih dari 5 menit : —> tekan tempat perdarahan ---> perdarahan STOP

2. Cara IVY :
Disinfeksi pada kulit lengan bawah , sedikit distal fossa culiti , kemu­dian lengan bagian atas ditekan dengan tensimeter sekitar ,V)minHg. Tusuk dengan lancet , clan waktu perdarahan dihitung dent an kertas saring setiap 30 detik .
Nilai Normal : 1-7 menit .
Perdarahan lebih dari 10 menit —> tekan tempat perdarahan
2.      RUMPEI, LEAD TEST :
Pemeriksaan ini untuk melihat fragilitas penibuluh darah .
Cara : Vena dibendung antara systolic dan diastolic selama 5 menit , kemudian Ilitung junlah petechiae yang timbul setelah 15 menit .
Normal : < 10 petechiae .
10 — 20 petechiae meragukan
> 20 petechiae : abnormal

3.    HITUNG TROMBOSIT :

Terdapat dua macam cara menghitung jumlah trombosit : Manual & Elekt •onik
Bila terdapat trombopheni hams dikonfirmasikan dengan evaluasi hapusan darah

4.      TEST RETRAKSI BEKUAN :
lcc darah didalam tabung reaksi (13 x 100nun), pada suhu 37°C -->Beku
1,2,4,24 jam kemudian retraksi bekuan diperiksa
Normal : terjadi retraksi bekuan dalam waktu 24 jam .
Jelek bila terjadi retraksi bekuan dalam waktu 4 — 24 jam .
Tidak terdapat retraksi jika setelah 24 jam tidak tampak retraksi bekuan . Test ini untuk memeriksa gangguan fungsi dan jumlah trombosit
5.      PPT ( PLASMA PROTROMBIN TIME ) ATAU PT ( PROTHROMBIN TIME ):
 Test ini untuk melihat adanya gangguan pada jalur ektrinsik
Nilai normal : 10 -14 detik , perbedaan < 2 detik dari control .
Tehnik pelaksanaan : Plasma sitras + Ca + Tromboplastin Jaringan , pada suhu 37° C, kemudian catat waktu pembekuan
  1. APTT ( AKTIVATED PARTIAL TROMBOPLASTIN TIME ) :
Test ini untuk melihat adanya gangguan pada jalur intrinsic .
Nilai normal : 30 — 40 detik , perbedaan < 7 detik dari control .
Tehnik pelaksanaan : Plasma sitras + fosfolipid + Ca , pada suhu 37° C kemudian catat waktu pembekuan .
7.       TT ( TROMBIN TIME ) :
Test ini untuk melihat adanya gangguan pada jalur bersama /umum .
Nilai normal : 10 — 15 detik .
Meningkat pada : hipofibrinogenemia , pemberian heparin, dan FDP (fibrinogen degra­dation product ) .
Tehnik pelaksanaan : Plasma sitras + trombin , sehingga fibrinogen: fibrin , pada suhu 
      37° C , kemudian catat waktu pembekuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimah kasih ya atas kunjungan Anda dan atas segala saran dan komentar.