Minggu, 31 Agustus 2014

Reduksi urin


Reduksi urin itu adalah pemeriksaan uji laboratorium untuk mengetahui kadar gula pada pasien
tujuan reduksi urin adalah mencurigai atau mengetahui apakah ibu mengalami positif penaikan gula darah atau negatif

Diabetes melitus
Pengertian diabetes melitus adalah dimana keadaan seseorang yang mengalami penaikan kadar gula darah yang dapat mengakibatkan ibu melahirkan dg beresiko tinggi
Klasifikasi DM:
1.       Diabetes type 1 tergantung oleh insulin
2.       Diabetes type 2 tidak tergantung insulin
3.       DM gestasional. Diabetes yang terjadi pada ibu hamil yg sebelumnya belum pernah mengalami DM

Insulin adalah kelnjar yg d hasilkan oleh pankreas yang berfungsi sebagai zat pemecah glukosa dalam darah dan d edar keseluruh tubuh
Tanda DM
1.       Sering minum
2.       Merasa ada peningkatan nafsu makan
3.       Berat badan menurun
4.       Sering merasakan kesemutan
5.       Apabila terjadi luka proses penyembuhan lama
6.       Sering buang air kecil

Faktor penyebab diabets melitus
1.       Pola makan yang salah
2.       Obesitas
3.       Gaya hidup yang salah
4.       Kurang olah raga

Penanganan DM
1.       Olah raga teratur
2.       Melakukan diet DM yitu 3j ( jumlah tepat, jadwal tepat, jenis tepat
3.       Makan secara teratur sesuai dg porsi dan waktu makan yang telah di tentukan oleh dokter atau ahli gizi
4.       Batasilah makanan sumber bertepung seperti, nasi, lontong, ketang, jagung, ubi, sagu, mie, bihun. Dan makan-makanan yang dibuat dari tepung lainnya
5.       Hindari makan, makann yang mengandung gula seperti gula pasir, gula jawa,  gula-gula, coklat dodol, selai, madu, sirup , dan makanan yang lainnya mengandung gulaa
6.       Banyaklah makan buah-buhan dan sayuran

Penentuan status gizi menurut rumus imt
Berat badan per tinggi badan kuadrat

Resiko Pengaruh kadar gula tinggi pada ibu hamil dan janin
1.       Bayi besar (giant baby)
2.       Peningkatan resiko keguguran pada trisemester pertama 0-13 minggu
3.       Cacat bawaan atau kelainan pada bayi
4.       Kematian fetus, tiba-tiba janin meninggal

Redukisi urin
Negatif = warna tetap biru
+1= hijau kekuningan
+2= kuning kehijauan dan keruh
+3= jingga dan keruh
+4= merah bata dan keru

Rabu, 27 Agustus 2014

JARINGAN EPITEL


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sitohistoteknologi terdiri dari : Sito berarti sel dan Histo berarti jaringan. Jadi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sel dan jaringan. Dalam jaringan pada umumnya terdapat 3 komponen dasar yang menyusunnya yaitu : Sel , Substansi Interseluler dan Cairan.
            1.         Sel
Merupakan komponen yang bersifat hidup dalam jaringan dan merupakan unit struktural dan fungsional yang terkecil dari organisme.
2.         Substansi Interseluler
Bersifat tidak hidup dan sebagai hasil produksi sel. Terdapat diantara sel-sel didalam jaringan. Bentuk fisiknya dapat dipilahkan :
a.       Sebagai substansi dasar karena tidak berbentuk dan dalam keadaan setengah padat.
b.      Sebagai serabut.
3.         Cairan
            Merupakan komponen yang menonjol dalam plasma darah, cairan limfa, cairan jaringan dsb.
Susunan kimia jaringan tubuh kita terdiri atas :
Air 65 - 70 %
Protein 10 %
Lipid 10 - 15 %
Karbohidrat 10 %
Zat Anorganik 5 %
Berdasarkan fungsi dan strukturnya jaringan tubuh dikelompokkan menjadi 4 macam jaringan dasar yaitu :
1.         Jaringan Epitil
Terdiri dari kumpulan sel-sel yang sangat rapat susunannya sehingga membentuk suatu lembaran, oleh karena itu disebut pula sebagai membran epitil / epitil saja untuk membedakan dengan epitil kelenjar. Jaringan ini tidak mempunyai substansi interseluler dan cairannya sangat sedikit.
                                    2.         Jaringan Pengikat
Sel-selnya tidak rapat susunannya karena dipisahkan oleh substansi interseluler yang nyata. Fungsi utama adalah mengikatkan ketiga jenis jaringan dasar lainnya ataupun antara organ-organ dalam tubuh. Fungsi lain adalah sebagai jaringan penyokong dll.
Oleh karena itu atas dasar struktur dan fungsi yang berbeda tersebut jaringan pengikat dalam arti luas dikelompokkan dalam :
a.    Jaringan pengikat sebenarnya
b.    Jaringan Kartilago
c.     Jaringan Tulang
d.    Jaringan Mieloid
e.     Jaringan Darah
f.     Jaringan Limfoid


                                    3.         Jaringan Otot
Terdiri atas sel-sel yang berfungsi untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh. Pada umumnya selnya berbentuk memanjang bahkan dapat berbentuk sebagai serabut yang dapat berubah memendek.
                                    4.         Jaringan Syaraf
Terdiri dari sel-sel yang mempunyai tonjolan-tonjolan yang berfungsi menghantarkan impuls listrik dalam tugas koordinasi kegiatan alat-alat tubuh.
B.     Tujuan
1.      Mengetahui pengertian jaringan epitel
2.      Mengetahui dan memahami fungsi jaringan epitel
3.      Mengetahui dan memahami klasifikasi jaringan epitel
4.      Mengetahui dan memahami macam-macam jaringan epitel

C.    Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini, agar mahasiswa dapat mengetahui serta memahami jaringan epitel.
































BAB II
ISI
A.    Pengertian Jaringan epitel
Jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan terletak rapat satu sama lain. Jaringan epitel tidak mempunyai substansi, intraseluler dan cairan sangat sedikit. Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi  atau menutup permukaan tubuh, baik permukaan luar maupun permukaan dalam. Jaringan  epitel yang melapisi permukaan luar tubuh disebut epitelium. Adapun jaringan yang terdapat di permukaan dalam tubuh disebut  jaringan endotelium. Jaringan epitel terdiri oleh satu atau banyak sel, tersusun kompak, dan tidak mempunyai ruang antarsel. Fungsi utama jaringan epitel adalah melindungi jaringan di bawahnya. Berbagai jaringan mempunyai fungsi khusus.
B.     Fungsi Jaringan Epitel
Fungsi jaringan epitel terdiri dari :
·         Sebagai pelindung/proteksi, misalnya epitel jaringan kulit dan epitel selaput rongga mulut.
·         Sebagai reseptor, yaitu epitel yang bertugas menerima rangsangan, misalnya pada alat-alat indra.
·         Sebagai kelenjar, misalnya epitel pada saluran pencernaan menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan epitel pada saluran pernapasan menghasilkan mukus (lendir). 
C.    Epitel Permukaan

Epitel dikelompokkan menjadi :
1.      Jaringan epitel yang menutupi dan membatasi permukaan luar dan dalam tubuh yang disebut sebagai epitel permukaan.
2.      Jaringan Epitel yang tumbuh kedalam jaringan pengikat menjadi epitel kelenjar.
Asal Epitil
Sebagian besar epitil tumbuh dari lapisan ektoderm dan endoderm embrio, walaupun ada sejumlah epitil berasal dari mesoderm (misal pada sistem urogenitalis dan cortex glandula suprarenalis).
Epitil yang berbentuk membran dan berasal dari mesoderm ada 2 macam yaitu :
1.      Endothelium / Endotil
Merupakan susunan sel-sel yang membatasi permukaan dalam pembuluh darah, jantung dan penbuluh limfa.
2.      Mesothelium / Mesotil
Merupakan susunan sel-sel yang membatasi rongga tubuh yang besar yang juga menutupi beberapa organ tertentu misal yang melapisi Peritoneum, Pleura dan Pericardium.
Macam Epitel
Epitel diklasifikasikan berdasarkan :
1.                  Bentuk sel-sel yang menyusunnya.
2.                   Jumlah susunan sel-sel dalam epitil dsb.

1.      Berdasarkan Bentuk Sel-Sel yang Menyusunnya
Pada umumnya dibedakan 3 macam yaitu :
1)   Sel Gepeng
Karena berbentuk sebagai sisik ikan (squamous cell). Ukuran tinggi / tebal kurang dari ukuran ukuran panjang dan lebar selnya. Dari permukaan tampak sel-sel bentuk poligonal.

Gbr. Epitel Gepeng
2)  Sel Kuboid
Ukuran tebal dan panjang yang sama sehingga nampak sebagai bujur sangkar. Dari permukaan bentuk sel tampak poligonal.

Gbr. Epitel Kuboid
3)  Sel Silindris
Ukuran tinggi melebihi ukuran lebarnya. Dari permukaan bentuk sel tampak poligonal biasanya inti bentuk oval terletak agak kearah basal.

Gbr. Epitel Silindris
2.      Berdasarkan Susunan Sel-sel yang Membentuk Epitil
dibedakan menjadi :
- Epitel selapis (Epithelium simplex)
- Epitel berlapis (Epithelium complex)
- Epitel semu berlapis / epiteil bertingkat (Epithelium Pseudocomplex)
Atas dasar bentuk sel dan susunan sel yang membentuk epitilnya maka penamaannya yang terdapat dalam tubuh menentukan jenis epitil :
1)      Epitel Gepeng Selapis (Epithelium Squamous Simplex)
Seluruh sel yang menyusun epitil ini berbentuk gepeng dab tersusun dalam satu lapisan. Batas-batas sel baru jelas bila sediaan diwarnai dengan AgNO3. Epitil jenis ini terdapat misal pada : permukaan dalam membrana Tympani, Lamina Parietalis Capsula Bowmani, Rete testism Ductus Alveolaris, Alveoli pada paru-paru, Pars Descendens Ansa Henlei pada ginjal, Mesotil yang membatasi rongga Serosa, Endotil yang membatasi permukaan sistem peredaran.
2)      Epitel Kuboid Selapis (Epithelium Cuboideum Simplex)
Agak jarang ditemukan dalam tubuh. Susunannya terdiri atas selapis sel yang berbentuk kuboid dengan inti yang bulat di tengah. Dijumpai pada Plexus Choroideus di Ventriculus otak, Folikel Glandula Thyroidea, Epithelium Germinativum pada permukaan ovarium, Epithelium Pigmentosum Retinae dan Ductus Excretorius beberapa kelenjar.
3)      Epitel Silindris Selapis (Epithelium Cylindricum Simplex)
Terdiri atas selapis sel-sel yang berbentuk silindris sehingga inti yang berbentuk oval tampak terletak pada satu deretan. Diketahui pada permukaan sel lendir Tractus Digestivus dari lambung sampai anus, Vesica Fellea dan Ductus Excretorius pada beberapa kelenjar.
4)      Epitel Gepeng Berlapis (Epithelium Squamousum Complex)
Lebih tebal dari epitil selapis. Pada potongan melintang permukaan tampak terlihat berbagai bentuk sel yang menyusunnya. Yang berbentuk gepeng hanyalah sel-sel pada lapisan permukaan, sel-sel yang terletak lebih dalam bentuknya berubah. Epitel jenis ini sangat cocok untuk fungsi proteksi, tetapi kurang cocok untuk fungsi sekresi. Epitel jenis ini dibedakan 2 macam :
                        a.         Epitel Gepeng berlapis tanpa keratin.
Terdapat pada permukaan basah misal : Cavum oris, esophagus, Cornea, Conjunctiva, Vagina dan Urethra Feminima.
                        b.         Epitel Gepeng berlapis berkeratin Pada epidermis kulit.
5)      Epitel Silindris Berlapis (Epithelium Cylindricum Complex).
Terdiri atas beberapa lapisan sel dengan lapisan teratas berbentuk silindris dan bagian basal selnya tidak mencapai membrana basalis. Ditemukan pada : peralihan Oropharynx ke Larynx, Urethra Pars Cavernosa, Ductus Excretorius beberapa kelenjar.

Gbr. Epitel silindris banyak lapis bersilia .
(tampak silia di tengah-tengah,
diambil dari eaofagus janin
6)      Epitel Kuboid Berlapis (Epithelium Cuboideum Complex)
Terdiri atas sel-sel permukaan yang berbentuk kuboid. Jenis ini tidak terlalu banyak diketemukan dalam tubuh misal : pada ductus excretorius glandula parotis dan dinding Anthrum Folliculli Ovarii.
                       



Gbr.     1. Epitel kubus selapis
        2. Epitel pipih selapis
3. Jaringan ikat
pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.

7)      Epitel Silindris Bertingkat (Epithelium Cylindricum Pseudocomplex)
Semua sel-sel yang menyusunnya mencapai membrana basalis, karena tinggi sel-selnya tidak sama, maka puncaknya tidak semua mencapai permukaan epitil.
Mempunyai modifikasi adanya silia pada permukaan sel yang berukuran tinggi disebut sebagai epitil silindris bertingkat bersilia yang terdapat pada : Trachea, Bronchus yang besar dan ductus deferens. Pada trachea sel-sel yang mencapai permukaan ada 2 jenis yaitu sel bersilia dan sel piala (Goblet cell) yang berfungsi sebagai sel kelenjar.
8)      Epitel Transisional
Merupakan bentuk peralihan yang berubah bentuknya tergantung dari keadaan ruangan organ yang dibatasi. Epitil ini sangat tepat untuk melapisi permukaan suatu organ berongga yang selalu mengalami perubahan volume seperti kandung kemih.
Gbr. Epitel transisional dari kandung kemih anjing.

A : kandung kemih kosong

B : kandung kemih berisi urine








BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Jaringan epitel adalah jaringan yang terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan terletak rapat satu sama lain. Jaringan epitel tidak mempunyai substansi, intraseluler dan cairan sangat sedikit. Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi  atau menutup permukaan tubuh.
Fungsi jaringan epitel terdiri dari :
-          Reseptor
-          Pelindung/proteksi
-          Kelenjar
Epitel dikelompokkan menjadi :
1.      Jaringan epitel yang menutupi dan membatasi permukaan luar dan dalam tubuh yang disebut sebagai epitel permukaan.
2.      Jaringan Epitel yang tumbuh kedalam jaringan pengikat menjadi epitel kelenjar.
Macam-macam Epitel :
                        Epitel diklasifikasikan berdasarkan :
a.       Bentuk sel-sel yang menyusunnya.
b.      Jumlah susunan sel-sel dalam epitel dsb.
Atas dasar bentuk sel dan susunan sel yang membentuk epitilnya maka penamaannya yang terdapat dalam tubuh menentukan jenis epitel :
a.       Epitel gepeng selapis
b.      Epitel kuboid selapis
c.       Epitel silindris selapis
d.      Epitel gepeng berlapis
e.       Epitel kuboid berlapis
f.       Epitel silinris berlapis
g.      Epitel silindris bertingkat
h.      Epitel trasisional




B.     SARAN
Jika dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan, pembaca bisa memberi kritik dan saran dalam merevisi isi dari makalah ini agar bisa lebih baik lagi.





















DAFTAR PUSTAKA
Subowo, 1992. Histologi Umum . Pusat Antar Universitas-Ilmu Hayati Institut Teknologi Bandung.
Makalah Sitohistoteknologi yang di Susun Oleh : FIRDAUS, AMAK PROGRAM D-3 ANALIS KESEHATA, UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR, MAKASSAR