BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sitohistoteknologi terdiri
dari : Sito berarti sel dan Histo berarti jaringan. Jadi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang sel dan jaringan. Dalam jaringan pada umumnya terdapat 3
komponen dasar yang menyusunnya yaitu : Sel , Substansi Interseluler dan
Cairan.
1. Sel
Merupakan komponen yang
bersifat hidup dalam jaringan dan merupakan unit struktural dan fungsional yang
terkecil dari organisme.
2. Substansi Interseluler
Bersifat tidak hidup dan
sebagai hasil produksi sel. Terdapat diantara sel-sel didalam jaringan. Bentuk
fisiknya dapat dipilahkan :
a.
Sebagai
substansi dasar karena tidak berbentuk dan dalam keadaan setengah padat.
b.
Sebagai
serabut.
3. Cairan
Merupakan
komponen yang menonjol dalam plasma darah, cairan limfa, cairan jaringan dsb.
Susunan
kimia jaringan tubuh kita terdiri atas :
Air 65 - 70
%
Protein 10 %
Lipid 10 -
15 %
Karbohidrat
10 %
Zat
Anorganik 5 %
Berdasarkan
fungsi dan strukturnya jaringan tubuh dikelompokkan menjadi 4 macam jaringan
dasar yaitu :
1. Jaringan Epitil
Terdiri dari
kumpulan sel-sel yang sangat rapat susunannya sehingga membentuk suatu
lembaran, oleh karena itu disebut pula sebagai membran epitil / epitil saja
untuk membedakan dengan epitil kelenjar. Jaringan ini tidak mempunyai substansi
interseluler dan cairannya sangat sedikit.
2. Jaringan Pengikat
Sel-selnya
tidak rapat susunannya karena dipisahkan oleh substansi interseluler yang
nyata. Fungsi utama adalah mengikatkan ketiga jenis jaringan dasar lainnya
ataupun antara organ-organ dalam tubuh. Fungsi lain adalah sebagai jaringan
penyokong dll.
Oleh karena
itu atas dasar struktur dan fungsi yang berbeda tersebut jaringan pengikat
dalam arti luas dikelompokkan dalam :
a. Jaringan pengikat sebenarnya
b. Jaringan Kartilago
c. Jaringan Tulang
d. Jaringan
Mieloid
e. Jaringan Darah
f. Jaringan
Limfoid
3. Jaringan Otot
Terdiri atas
sel-sel yang berfungsi untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh. Pada umumnya
selnya berbentuk memanjang bahkan dapat berbentuk sebagai serabut yang dapat
berubah memendek.
4. Jaringan Syaraf
Terdiri dari sel-sel yang
mempunyai tonjolan-tonjolan yang berfungsi menghantarkan impuls listrik dalam
tugas koordinasi kegiatan alat-alat tubuh.
B.
Tujuan
1. Mengetahui
pengertian jaringan epitel
2. Mengetahui
dan memahami fungsi jaringan epitel
3. Mengetahui
dan memahami klasifikasi jaringan epitel
4. Mengetahui
dan memahami macam-macam jaringan epitel
C.
Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini, agar
mahasiswa dapat mengetahui serta memahami jaringan epitel.
BAB II
ISI
A. Pengertian Jaringan epitel
Jaringan epitel terdiri dari
sel dengan batas yang jelas dan terletak rapat satu sama lain. Jaringan
epitel tidak mempunyai substansi, intraseluler dan cairan sangat sedikit. Jaringan epitel
adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, baik
permukaan luar maupun permukaan dalam. Jaringan epitel yang melapisi
permukaan luar tubuh disebut epitelium. Adapun jaringan yang terdapat di
permukaan dalam tubuh disebut jaringan endotelium. Jaringan epitel
terdiri oleh satu atau banyak sel, tersusun kompak, dan tidak mempunyai ruang
antarsel. Fungsi utama jaringan epitel adalah melindungi jaringan di bawahnya.
Berbagai jaringan mempunyai fungsi khusus.
B. Fungsi Jaringan Epitel
Fungsi
jaringan epitel terdiri dari :
·
Sebagai pelindung/proteksi, misalnya
epitel jaringan kulit dan epitel selaput rongga mulut.
·
Sebagai reseptor, yaitu epitel yang
bertugas menerima rangsangan, misalnya pada alat-alat indra.
·
Sebagai kelenjar, misalnya epitel
pada saluran pencernaan menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan epitel pada
saluran pernapasan menghasilkan mukus (lendir).
C.
Epitel
Permukaan
Epitel dikelompokkan menjadi :
1.
Jaringan
epitel yang menutupi dan membatasi permukaan luar dan dalam tubuh yang disebut
sebagai epitel permukaan.
2.
Jaringan
Epitel yang tumbuh kedalam jaringan pengikat menjadi epitel kelenjar.
Asal Epitil
Sebagian besar epitil tumbuh dari lapisan
ektoderm dan endoderm embrio, walaupun ada sejumlah epitil berasal dari
mesoderm (misal pada sistem urogenitalis dan cortex glandula suprarenalis).
Epitil yang berbentuk membran dan berasal dari mesoderm ada 2 macam yaitu :
1.
Endothelium
/ Endotil
Merupakan susunan sel-sel yang membatasi permukaan dalam pembuluh darah,
jantung dan penbuluh limfa.
2.
Mesothelium
/ Mesotil
Merupakan susunan sel-sel yang membatasi rongga tubuh yang besar yang juga
menutupi beberapa organ tertentu misal yang melapisi Peritoneum, Pleura dan
Pericardium.
Macam Epitel
Epitel diklasifikasikan berdasarkan :
1.
Bentuk
sel-sel yang menyusunnya.
2.
Jumlah
susunan sel-sel dalam epitil dsb.
1. Berdasarkan
Bentuk Sel-Sel yang Menyusunnya
Pada umumnya
dibedakan 3 macam yaitu :
1) Sel Gepeng
Karena
berbentuk sebagai sisik ikan (squamous cell). Ukuran tinggi / tebal kurang dari
ukuran ukuran panjang dan lebar selnya. Dari permukaan tampak sel-sel bentuk
poligonal.
Gbr. Epitel
Gepeng
2) Sel Kuboid
Ukuran tebal
dan panjang yang sama sehingga nampak sebagai bujur sangkar. Dari permukaan
bentuk sel tampak poligonal.
Gbr. Epitel
Kuboid
3) Sel Silindris
Ukuran
tinggi melebihi ukuran lebarnya. Dari permukaan bentuk sel tampak poligonal
biasanya inti bentuk oval terletak agak kearah basal.
Gbr. Epitel Silindris
2.
Berdasarkan Susunan Sel-sel yang Membentuk Epitil
dibedakan menjadi
:
- Epitel
selapis (Epithelium simplex)
- Epitel
berlapis (Epithelium complex)
- Epitel
semu berlapis / epiteil bertingkat (Epithelium Pseudocomplex)
Atas dasar bentuk sel dan susunan sel yang membentuk epitilnya maka
penamaannya yang terdapat dalam tubuh menentukan jenis epitil :
1)
Epitel
Gepeng Selapis (Epithelium Squamous Simplex)
Seluruh sel
yang menyusun epitil ini berbentuk gepeng dab tersusun dalam satu lapisan.
Batas-batas sel baru jelas bila sediaan diwarnai dengan AgNO3. Epitil jenis ini
terdapat misal pada : permukaan dalam membrana Tympani, Lamina Parietalis
Capsula Bowmani, Rete testism Ductus Alveolaris, Alveoli pada paru-paru, Pars
Descendens Ansa Henlei pada ginjal, Mesotil yang membatasi rongga Serosa,
Endotil yang membatasi permukaan sistem peredaran.
2)
Epitel
Kuboid Selapis (Epithelium Cuboideum Simplex)
Agak jarang
ditemukan dalam tubuh. Susunannya terdiri atas selapis sel yang berbentuk
kuboid dengan inti yang bulat di tengah. Dijumpai pada Plexus Choroideus di
Ventriculus otak, Folikel Glandula Thyroidea, Epithelium Germinativum pada
permukaan ovarium, Epithelium Pigmentosum Retinae dan Ductus Excretorius
beberapa kelenjar.
3)
Epitel
Silindris Selapis (Epithelium Cylindricum Simplex)
Terdiri atas
selapis sel-sel yang berbentuk silindris sehingga inti yang berbentuk oval
tampak terletak pada satu deretan. Diketahui pada permukaan sel lendir Tractus
Digestivus dari lambung sampai anus, Vesica Fellea dan Ductus Excretorius pada
beberapa kelenjar.
4)
Epitel
Gepeng Berlapis (Epithelium Squamousum Complex)
Lebih tebal
dari epitil selapis. Pada potongan melintang permukaan tampak terlihat berbagai
bentuk sel yang menyusunnya. Yang berbentuk gepeng hanyalah sel-sel pada
lapisan permukaan, sel-sel yang terletak lebih dalam bentuknya berubah. Epitel
jenis ini sangat cocok untuk fungsi proteksi, tetapi kurang cocok untuk fungsi
sekresi. Epitel jenis ini dibedakan 2 macam :
a. Epitel Gepeng berlapis tanpa keratin.
Terdapat
pada permukaan basah misal : Cavum oris, esophagus, Cornea, Conjunctiva, Vagina
dan Urethra Feminima.
b. Epitel Gepeng berlapis
berkeratin Pada epidermis kulit.
5)
Epitel
Silindris Berlapis (Epithelium Cylindricum Complex).
Terdiri atas
beberapa lapisan sel dengan lapisan teratas berbentuk silindris dan bagian
basal selnya tidak mencapai membrana basalis. Ditemukan pada : peralihan
Oropharynx ke Larynx, Urethra Pars Cavernosa, Ductus Excretorius beberapa
kelenjar.
Gbr. Epitel silindris banyak lapis
bersilia .
(tampak silia di tengah-tengah,
diambil dari eaofagus janin
6)
Epitel
Kuboid Berlapis (Epithelium Cuboideum Complex)
Terdiri atas
sel-sel permukaan yang berbentuk kuboid. Jenis ini tidak terlalu banyak
diketemukan dalam tubuh misal : pada ductus excretorius glandula parotis dan
dinding Anthrum Folliculli Ovarii.
Gbr. 1. Epitel kubus selapis
2. Epitel pipih selapis
3. Jaringan ikat
pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar
keringat pada kulit.
7)
Epitel
Silindris Bertingkat (Epithelium Cylindricum Pseudocomplex)
Semua
sel-sel yang menyusunnya mencapai membrana basalis, karena tinggi sel-selnya
tidak sama, maka puncaknya tidak semua mencapai permukaan epitil.
Mempunyai
modifikasi adanya silia pada permukaan sel yang berukuran tinggi disebut
sebagai epitil silindris bertingkat bersilia yang terdapat pada : Trachea,
Bronchus yang besar dan ductus deferens. Pada trachea sel-sel yang mencapai
permukaan ada 2 jenis yaitu sel bersilia dan sel piala (Goblet cell) yang
berfungsi sebagai sel kelenjar.
8)
Epitel
Transisional
Merupakan
bentuk peralihan yang berubah bentuknya tergantung dari keadaan ruangan organ
yang dibatasi. Epitil ini sangat tepat untuk melapisi permukaan suatu organ
berongga yang selalu mengalami perubahan volume seperti kandung kemih.
Gbr. Epitel transisional dari kandung kemih anjing.
A : kandung kemih kosong
B : kandung kemih berisi urine
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Jaringan
epitel adalah jaringan yang terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan terletak rapat
satu sama lain. Jaringan epitel tidak mempunyai substansi,
intraseluler dan cairan sangat sedikit. Jaringan
epitel adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh.
Fungsi jaringan epitel terdiri dari :
-
Reseptor
-
Pelindung/proteksi
-
Kelenjar
Epitel dikelompokkan menjadi :
1.
Jaringan
epitel yang menutupi dan membatasi permukaan luar dan dalam tubuh yang disebut
sebagai epitel permukaan.
2.
Jaringan
Epitel yang tumbuh kedalam jaringan pengikat menjadi epitel kelenjar.
Macam-macam
Epitel :
Epitel diklasifikasikan berdasarkan :
a.
Bentuk
sel-sel yang menyusunnya.
b.
Jumlah
susunan sel-sel dalam epitel dsb.
Atas dasar
bentuk sel dan susunan sel yang membentuk epitilnya maka penamaannya yang
terdapat dalam tubuh menentukan jenis epitel :
a.
Epitel gepeng selapis
b.
Epitel kuboid selapis
c.
Epitel silindris selapis
d.
Epitel gepeng berlapis
e.
Epitel kuboid berlapis
f.
Epitel silinris berlapis
g.
Epitel silindris bertingkat
h.
Epitel trasisional
B.
SARAN
Jika dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan,
pembaca bisa memberi kritik dan saran dalam merevisi isi dari makalah ini agar
bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Subowo, 1992. Histologi Umum . Pusat
Antar Universitas-Ilmu Hayati Institut Teknologi Bandung.
Makalah Sitohistoteknologi yang di Susun Oleh : FIRDAUS, AMAK PROGRAM
D-3 ANALIS KESEHATA, UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR, MAKASSAR