Selasa, 12 Agustus 2014

PERADANGAN



Pengertian 

peradangan adalah reaksi vascular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan intersititial pada daerah cedera atau nekrosis. Peadangan adalah gejala yang menguntungkan dan pertahanan, hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan agen penyerang, penghancuran jaringan nekrosis, dan pembentukkan keadaan yang dibutuhkan, untuk perbakan dan pemulihan.
Penyembuhan luka merupakan suatu proses penggantian jaringan yang mati atau rusak dengan jaringan baru dan sehat oleh tubuh dengan jalan regenerasi. Luka dikatakan sembuh apabila permukaannya dapat bersatu kembali dan didapatkan kekuatan jaringan yang mencapai normal.  Penyembuhan luka merupakan suatu prosesyang kompleks karena berbagai kegiatan bioseluler, biokimia terjadi berkesinambungan. Penggabungan respon vaskuler aktifitas seluler dan terbentuknya bahan kimia sebagai substansi mediator didaerah luka merupakan komponen yang saling terkait pada proses penyembuhan luka.
Fungsi
1.      Netralisasi dan pembuangan agen penyerang
2.      Pengahancuran jaringan Nekrosis
3.      Membantu mempersiakan proses perbaikan dan pemulihan
Penyebab Peradangan
1.      Infeksi dari mikroorganisme dalam jaringan
2.      Trauma fisik
3.      Cedera kimiawi, radiasi, mekanik atau termal
4.      Reaksi imun (menimbulkan respon hipersensitiff dalam jaringan
Tanda-tanda atau Gejala Peradangan
1.      Rubor (kemerahan)
Hal pertama yang terlihat pada peradangan, waktu reaksi peradangan muali timbul maka anteriol yang mensuplai daerah tersebut melebar, dengan banyak darah mengalir kedalam mikrosirkulasi local. Kapiler-kapiler yang sebelumnnya kosong atau sebagian saja yang meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah.
2.      Kalor (panas)
Pada daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya sebab darerah yang disalurkan tubuh kepermukaan daerah yang terkena lebih banyak daripada yang disalurkan ke daerah normal.
3.      Dolor (rasa sakit)
Perubahan pH local atau konsentrasi local ion-ion tertentu dapat merangsang ujung-ujung saraf. Selain itu, pembengkakan jaringan yang meradang mengakibatkan peningkatan tenaga local yang tanpa diragukan lagi dapat menimbulkan rasa sakit.

4.      Tumor (pembengkakan)
Pembengkakan ditimbukan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah kejaringan-jaringan intersititial. Campuran dari cairan dan sel yang tertimbun didaerah peradangan disebut eksudat.pada keadaan dini reaksi peradangan sebagian besar eksudat adalah cair, seperti yang terjadi pada lepuhan yang disebabkan luka bakar ringan.

Jenis-jenis peradangan
1.      Randang Kataral
Terbentuk di permukaan membrane mukosa yang terdapat sel-sel yang dapat mengsekresi musin. 
2.      Radang Pseudomembran
Terbentuk diatas permukaan selaput lender yang ditandai dengan pembentukkan eksudat, berupa lapisan selaput superficial, mengandung agen penyebab, endapan fibrin, sel-sel nekrotik aktif, dan sel-sel darah putih radang. Radang membranosa sering dijumpai dalam orofaring, trakea, bronkus, dan traktus gastro intestinal.
3.      Ulkus
Terjadi apalagi sebbagian permukaan jaringan hilang sedangkan jaringan sekitarnya meradang.
4.      Abses
Lubang yang terisi nanah dalam jaringan. Abses adalah lesi yang sulit diatasi tubuh karena kecenderungan untuk meluas dengan pencairan, kecenderungan membentuk lubang, dan resistensinya terhadap penyembuhan.
5.      Radang Purulen
Terjadi akibat infeksi bakteri.
6.      Flegmon
Radang Purulen yang meluas secara defuse pada jaringan.
7.      Radang Supuratif
Dsebabkan oleh banyak macam bakteri yang secara kolektif diberi nama Piogen (pembentukkan nama). Yang termasuk piogen adalah stafilokokus, banyak basil gram negative.








                                                                                       
Macam-Macam Radang
Radang merupakan gejala yang ditimbulkan oleh adanya infeksi bakteri atau virus pada jaringan tubuh manusia.  Macam-macam radang yang sering terjadi, yaitu:

1. Radang Tenggorokan
Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri di tenggorokan sehingga si penderita susah sekali saat menelan makanan. Radang tenggorokan atau faringitis akut sering diikuti dengan gejala flu seperti demam, sakit kepala, pilek, dan batuk. Disebarkan oleh virus EBV atau kuman Strep.

Pyogenes, radang tenggorokan mudah dikenali dengan memeriksakannya ke dokter THT. Jika daerah faring ditemukan peradangan dengan tanda berupa kemerahan serta terjadi pembesaran pada kelenjar limfe regional di sekitarnya, bisa dikatakan orang tersebut menderita radang tenggorokan. Pada kasus yang sudah berat, di tenggorokan akan dijumpai nanah atau eksudat.

Dalam beberapa kejadian, penyakit radang tenggorokan tidak bersifat serius. Sebagian besar penderita akan sembuh setelah tiga sampai dengan sepuluh hari tanpa terapi yang biasanya menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.

Memang masalah utama seorang penderita radang tenggorokan adalah rasa tidak nyaman dan tidak bisa bernapas secara wajar.
Untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri streptococcal, antibiotik bisa diberikan kepada si pasien agar komplikasi seperti demam rematik bisa dihindari. Jika hal ini tidak segera ditangani, ancaman diptheria mengintai kesehatan si penderita.

Gejala-gejala seorang penderita radang tenggorokan:
1. Bengkak, berwarna merah pada tenggorokan
2. Susah berbicara, menelan, dan bernapas
3. Biasanya terjadi benjolan di sekitar leher
4. Demam tinggi
5. Sakit kepala yang luar biasa
6. Telinga pekak
Perawatan yang harus dilakukan adalah memberi si penderita dengan aspirin. Selain itu berikan air panas yang telah ditambahi satu sendok makan garam. Ini akan mengurangi rasa sakit akibat radang tenggorokan.
Patut diingat, pemberian antibiotik hanya boleh dilakukan pada penderita radang tenggorokan akibat bakteri. Obat-obatan tersebut efektif membunuh bakteri tapi tidak menghilangkan virus.
Hal lain yang dapat mengurangi risiko terkena radang tenggorokan adalah tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.

2. Radang Usus Buntu
Radang usus buntu merupakan peradangan pada usus buntu, yaitu sebuah usus kecil yang berbentuk jari yang melekat pada usus besar di sebelah kanan bawah rongga perut. Usus buntu yang mengalami peradangan kadang-kadang pecah terbuka, yang menyebabkan peradangan selaput perut (peritonitis).
Peradangan selaput perut adalah peradangan yang gawat dan mendadak pada selaput yang melapisi dinding dalam rongga perut atau pada kantong yang membungkus usus. Peradangan ini terjadi kalau usus lainnya pecah atau robek.

Penyebab Umum
Adanya benda kecil atau keras (faecaliths) yang berada di appendix dan tidak bisa keluar.

Tanda-tanda appendicitis:
1. Tanda yang utama ialah keluhan nyeri yang menetap pada perut dan semakin lama semakin memburuk.
2. Rasa nyeri mulai terjadi di sekitar pusar, tetapi segera nyeri tersebut berpindah kesisi kanan bawah.
3. Mungkin selera makan menghilang, muntah, sembelit atau terdapat panas yang ringan.

3. Radang Kulit
1) Radang kulit, dermatitis, merupakan suatu gejala pada kulit saat jaringan terinfeksi oleh   bakteri atau virus. Ada beberapa tipe radang kulit, yaitu:
2) Sebhorrheic dermatitits
3) Atopic dermatitis (eczema)
4) Kedua tipe tersebut sangat bervariasi tergantung dari penyebab dan gejala yang terjadi.
Sesungguhnya penyakit ini tidak merupakan penyakit seumur hidup. Ia hanya akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan mengurangi penampilan diri. Kombinasi antara perawatan kesehatan mandiri dan pengobatan medis akan menghilangkan radang kulit.

4. Radang Sendi
     Radang sendi, osteoarthritis, adalah salah satu arthritis yang disebabkan oleh berkurangnya cartilage terutama di daerah persendian. Cartilage sendiri merupakan substansi protein yang menjadi semacam “oli” bagi tulang dan persendian. Ketika cartilage mengalami penurunan dalam jumlah, selanjutnya struktur tulang akan tergerus.
Penyakit ini sering menyerang mereka yang sudah berusia lanjut pada bagian sendi dan jemari. Persentase tertinggi bangsa yang paling banyak menderita radang sendi adalah:
1) Jepang
2) Afrika Selatan
3) China bagian Selatan
Penyebab radang sendi adalah bertambahnya kandungan air pada cartilage sehingga membuat jumlah proteinnya berkurang drastis.

Komplikasi yang mengikuti radang sendi adalah:
1) Obesitas
2) Trauma yang berulang-ulang
3) Rasa nyeri pada tulang
4) Diabetes mellitus
5) Kelainan hormonal

5. Radang Paru-paru
     (bahasa Inggris: pneumonia) adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau pasilan (parasite). Radang paru-paru dapat juga disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau berlebihan minum alkohol.
Gejala yang berhubungan dengan radang paru-paru termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernapas. Alat diagnosa termasuk Sinar-X dan pemeriksaan dahak. Perawatan tergantung dari penyebab radang paru-paru; radang p`ru-paru disebabkan bakteri dirawat dengan antibiotika.

Radang paru-paru adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan merupakan penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit menahun. Vaksin untuk mencegah beberapa jenis radang paru-paru bisa diperoleh. Prognosis perseorangan tergantung dari jenis radang paru-paru, perawatan yang cocok, komplikasi lainnya, dan kesehatan orang tersebut.
Salah satu kasus radang paru-paru yang mempunyai tingkat kematian tinggi pada saat ini adalah kasus radang paru-paru yang disebabkan oleh Flu burung.

6. Meningitis atau radang otak
     Merupakan infeksi yang terjadi di sekitar otak dan saraf tulang belakang. Infeksi ini sebagian besar terjadi pada anak-anak, remaja dan dewasa muda. Selain itu, orang dewasa atau orang-orang dengan gangguan kesehatan jangka panjang (seperti melemahnya sistem imun) juga turut berisiko.

Ada dua tipe radang otak:
1. Viras meningitis. Merupakan tipe radang otak paling umum. Tipe ini biasanya tidak menyebabkan penyakit serius. Pada kasus-kasus parah, gangguan ini bisa menyebabkan demam dan kejang berkepanjangan.
2. Bacterial meningitis. Tipe ini jarang terjadi namun sangat serius. Radang otak ini perlu segera ditangani untuk mencegah kerusakan otak dan kematian.
Kedua jenis radang otak ini mempunyai gejala yang sama. Jika mengalami gejala, ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu, dokter bisa mengidentifikasi jenis radang otak yang diderita.

Penyebab
Viras meningitis disebabkan oleh virus dan bacterial meningitis disebabkan oleh bakteri. Selain itu, radang otak juga bisa disebabkan oleh organisme lain dan beberapa jenis obat. Akan tetapi, virus dan bakteri merupakan penyebab paling umum.
Meningitis bersifat menular. Kuman penyebab gangguan ini bisa berpindah dari satu orang ke orang lain melalui batuk dan bersin serta melalui kontak yang dekat.
Gejala
Gejala yang paling umum dijumpai di kalangan remaja dan dewasa muda adalah:
1. Leher kaku dan sakit, khususnya saat Anda mencoba menyentuh dagu atau dada
2. Demam
3. Sakit kepala.
4. Muntah.
5. Gangguan tetap terjaga.
6. kejang.
Anak-anak, dewasa tua, dan orang-orang dengan gangguan medis lain kemungkinan memiliki gejala berbeda, seperti:
1) Bayi kemungkinan menjadi rewel dan menolak makan, memiliki ruam di kulit, dan kemungkinan menangis saat dipegang.
2) Anak Anda kemungkinan bertingkah seperti sedang menderita flu. Mereka bisa batuk atau mengalami gangguan pernapasan.
3) Dewasa tua dan orang-orang dengan gangguan medis kemungkinan hanya mengalami sakit kepala ringan dan demam.
Pengobatan
Penanganan radang otak bergantung pada penyebabnya. Pastikan segera mengunjungi dokter jika Anda atau anak mengalami gejala. Hal ini mengingat backterial meningitis yang bisa mematikan jika tidak segera ditangani. (Ikarowina Tarigan-mediaindonesia.com)

7. Radang gusi
    Ini dikenal juga dengan istilah Gingivitis. Radang gusi merupakan kelainan jaringan penyangga gigi yang paling sering terjadi dan hampir selalu dapat ditemukan pada semua bentuk penyakit gusi. Radang gusi yang menetap dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan jaringan penyangga gigi sehingga gigi menjadi goyang atau terlepas. Tanda-tanda radang gusi yang timbul berupa perubahan warna dan kontur gusi, permukaan mengkilat, dan adanya perdarahan spontan.
Penyebab paling utama dari radang gusi adalah akumulasi plak. Akumulasi plak berkaitan dengan bakteri yang jumlahnya meningkat. Hal ini terjadi karena sisa-sisa makanan yang tertinggal diantara sela-sela gigi atau di gusi. Jika dalam waktu 24 jam sisa makanan itu belum tersikat maka akan terbentuk plak. Hanya dalam beberapa hari plak yang tidak tersikat atau tidak terganggu sudah menimbulkan radang gusi tahap inisial. 
Ada tiga tahap radang gusi yaitu tahap inisial (2-4 hari), tahap lesi dini (4-7 hari) dan tahap lesi mantap (2-3 minggu). Pada tahap lesi mantap ini sudah terjadi kerusakan jaringan penyangga gigi.
 Menurut Drg Denny Sidiq Hudaya, SpBM, radang gusi (gingivitis) disebabkan karena hengine atau rongga mulut yang tidak terawat. Misalnya, karena lalai dari menggosok gigi sehingga menyebabkan karang gigi dan sisa makanan yang masih menempel. Karena karang gigi dan sisa makanan yang membusuk, gusi mengalami pembengkakan.

Selain itu, radang gusi juga disebabkan karena terlalu sering merokok, stres, faktor genetika, kurang mengkonsumsi vitamin C, adanya timbunan plak pada gigi dan karena adanya lubang gigi. Faktor lain yang juga bisa menyebabkan terjadinya radang gusi adalah Diabetes Melitus (DM).

"Radang gusi bisa menyebabkan tumor (pembengkakan) dan rubor (terjadinya kemerahan pada gusi) dan dollor (gusi terasa sakit)," jelasnya saat ditemui genie beberapa waktu lalu di klinik DNN, Jalan Raya Pasar Minggu No 16 J, Jakarta Selatan

Gejala

    Gejala awal radang gusi adalah gusi nampak merah, bengkak, sakit dan mudah berdarah bila tersentuh, napas berbau, bernanah, bergoyang dan mudah terlepas. Ada dua macam gejala peradangan gusi, gejala primer dan gejala sekunder. Gejala primer ditandai dengan terjadinya pembengkakan pada gusi. Akibatnya kepala terasa pusing dan demam. Sedangkan gejala sekunder ditandai dengan rasa sakit apabila gusi disentuh atau terkena sikat ggigi. Akibatnya, kepala terasa pening atau yang biasa disebut dengan migran.
    Radang gusi dapat menyebabkan infeksi yang masuk melalui pembuluh darah dan merusak organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, otak, dan mata. Jika infeksi tersebut masuk hingga ke jantung atau yang disebut dengan percarlitis atau peradangan selaput jantung.
    Jika infeksi tersebut masuk hingga ke paru-paru bisa mengakibatkan penyakit TBC. Jika masuk hingga ke mata bisa terjadi gangguan penglihatan. Dan jika infeksi tersebut masuk hingga ke otak akan menimbulkan meninggitis.

Pengobatan

Radang gusi dapat diatasi dengan pemberian antibiotik. Jika penyebabnya obat-obatan, pertumbuhan gusi harus diangkat melalui pembedahan. Jika terjadi kekurangan vitamin C dan niasin, diberikan tambahan vitamin. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika makan dan minum, berikan si penderita obat kumur anestetik.

Segeralah ke dokter gigi untuk melakukan scalling atau pembersihan karang gigi yang intervalnya antara 3-6 bulan sekali. Selain scalling, Anda juga bisa melakukan scerentase, pembersihan kuman yang dapat mengakibatkan radang gusi yang terdapat pada akar gigi.

Cata lainnya, untuk menanggulangi dan mencegah radang gusi adalah root planning. Hmmm, apa itu root planning? Dalam ilmu kedokteran, root planning merupakan suatu upaya menghaluskan permukaan akar gigi untuk mengeluarkan bagian gigi yang nekrotik dan tidak sehat. Melakukan root planning yaitu pembersihan jaringan yang dapat merusak gigi yang dapat mengakibatkan radang gusi.

Sementara, mencegah terjadinya radang gusi yang praktis dan efisien adalah dengan rajin menggosok gigi. Gosok gigi secara benar dan teratur sesuai anjuran dokter, minimal dua kali sehari. Bersihkan rongga mulut setiap 3 atau 6 bulan sekali.

Banyak mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C karena berkhasiat sebagai antioksidan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Sumber vitamin C alami banyak terdapat pada buah-buahan segar seperti kiwi, jambu biji, jeruk, tomat, sirsak, dan mangga.

Jangan lupa, tetaplah mengonsumsi sayuran yang banyak mengandung vitamin C seperti brokoli. Menurut penelitian, brokoli dapat mencegah terjadinya infeksi termasuk infeksi kuman penyebab radang gusi, dan mempercepat penyembuhan luka. Hindari rokok karena dapat meningkatkan resiko terkena radang gusi. Selain itu, rokok dapat menekan sistem kekebalan tubuh sehingga sulit melawan infeksi. Satu lagi, banyak minum air putih


8. Limfadenitis
adalah peradangan pada satu atau beberapa kelenjar getah bening.

PENYEBAB
Limfadenitis bisa disebabkan oleh infeksi dari berbagai organisme, yaitu bakteri, virus, protozoa, riketsia atau jamur.
Secara khusus, infeksi menyebar ke kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga, hidung atau mata.

GEJALA
Kelenjar getah bening yang terinfeksi akan membesar dan biasanya teraba lunak dan nyeri.
Kadang-kadang kulit diatasnya tampak merah dan teraba hangat.


DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.

Untuk membantu menentukan penyebabnya, bisa dilakukan biopsi (pengangkatan jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop).

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung dari organisme penyebabnya. Untuk infeksi bakteri, biasanya diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) atau intravena (melalui pembuluh darah).

Untuk membantu mengurangi rasa sakit, kelenjar getah bening yang terkena bisa dikompres hangat.
Biasanya jika infeksi telah diobati, kelenjar akan mengecil secara perlahan dan rasa sakit akan hilang. Kadang-kadang kelenjar yang membesar tetap keras dan tidak lagi terasa lunak pada perabaan.

PENCEGAHAN
Menjaga kesehatan dan kebersihan badan bisa membantu mencegah terjadinya berbagai infeksi.


9. Gastroenteritis, Radang lambung dan usus
(bahasa Inggris: gastric flu, stomach flu) adalah suatu jenis peradangan yang terjadi pada saluran pencernaan, terutama pada lambung dan usus kecil, dan mengakibatkan diare akut.
Peradangan dapat disebabkan oleh paparan makanan;/a> dan air yang terkontaminasi, atau oleh infeksi beberapa jenis virus atau bakteri, parasit dan efek samping dari diet berlebih dan pengobatan.
Di seluruh dunia, perawatan yang tidak memadai pada penderita gastroenteritis telah menelan korban sekitar 5 hingga 8 juta manusia meninggal setiap tahun.[1] and is a leading cause of death among infants and children unde
Masa Inkubasi
Waktu terkena sampai kena penyakit bergantung puncaknya dalam beberapa jam sampai beberapa hari.
Gejala
Kombinasi sering membuang hajat besar atau berak berair, muntah, demam, sakit perut, sakit kepala. ada juga terkadang yang selalu sakit di bagian pundak dan leher.
Tempo pengasingan yang disarankan
Sekurang-kurangnya selama 24 jam setelah diare berhenti.
Pencegahan
Mencuci tangan secara teliti dengan sabun dan air setelah membuang hajat atau menyentuh tempat-tempat kotor dan sebelum menyentuh makanan

10. Radangtelinga luar
   (bahasa Inggris: otitis externa) adalah peradangan telinga bagian luar. Otitis adalah peradangan pada telinga, sedangkan eksterna artinya luar. Radang telinga dapat dikategorikan berdasarkan lokasi tempat terjadinya peradangan. Apabila infeksi terjadi di liang telinga bagian luar maka diklasifikasikan sebagai otitis eksterna. Sedangkan apabila infeksi terjadi di liang telinga bagian tengah, maka diklasifikasikan sebagai otitis media, yang biasanya disebabkan oleh robeknya gendang telinga yang disertai infeksi. Apabila infeksi terjadi pada telinga bagian dalam, maka diklasifikasikan sebagai otitis interna.
Lama Kejadian Penyakit
Kejadian otitis eksterna dapat berlangsung dari peradangan ringan sampai parah yang dikenal dengan otitis nekrotikan eksterna. Hal ini disebabkan peluruhan sel kulit yang normal atau serumen sebagai barier protektif pada saluran telinga bagian luar pada kondisi kelembaban yang tinggi dan temperatur yang panas.
Penyebab
Otitis eksterna pada anjing
Otitis eksterna pada hewan dibedakan berasarkan kausanya yaitu otitis eksterna parasitik dan otitis eksterna non parasitik. Otitis eksterna parasitik disebabkan oleh Otodectes sp dengan infeksi sekunder. Otitis eksterna non parasitik disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan Pitycosporum yang diperparah oleh infeksi sekunder akibat Proteus spp, Pseudomonas sp, Candida spp dan benda asing.
Pengobatan
Tindakan pengobatan yang dilakukan berbeda-beda tergantung penyebab otitisnya. Obat tetes telinga yang mengandung antibiotik dan anti radang bisa diberikan bila terjadi infeksi bakteri dan pembengkakan. Obat tetes telinga yang mengandung anti ektoparasit atau injeksi obat golongan ivermectin dan selemectin bisa diberikan bila otitis disebabkan oleh tungau telinga atau ekto parasit lain. Pemberian obat-obatan ini harus mengikuti siklus hidup parasit tersebut. Untuk kasus tumor atau polip, diperlukan tindakan operasi/bedah untuk mengangkat jaringan yang abnormal. Otitis yang disebabkan oleh alergi dan gangguan hormon memerlukan tindakan pengobatan secara menyeluruh dan sistematis. Seringkali pengobatan hanya bersifat mengurangi efek saja, karena penyebab utamanya (alergi atau gangguan hormon) memang relatif sulit disembuhkan.
Pengobatan otitis eksterna dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
· membersihkan telinga, pengobatan topikal menggunakan topikal insektisida, biasanya terdiri dari obat telinga yang dioleskan ke dalam telinga satu atau dua kali sehari.
· pemberian steroid untuk mengurangi nyeri dan peradangan
· terapi antibiotik untuk menghindari infeksi bakterial akut atau ulcerasi
· terapi antifungal untuk menghindari infeksi jamur
· terapi anti alergi serta ivermectin untuk parasit telinga eksternal (infestasi Otodectes)


11.Konjungtivitis
       Merujuk pada peradangan selaput mata (conjunctiva) (lapisan terluar mata dan permukaan bagian dalam kelopak mata
Konjungtivitis Gonokokal
Bayi baru lahir bisa mendapatkan infeksi gonokokus pada konjungtiva dari ibunya ketika melewati jalan lahir. Karena itu setiap bayi baru lahir mendapatkan tetes mata (biasanya perak nitrat, povidin iodin) atau salep antibiotik (misalnya eritromisin) untuk membunuh bakteri yang bisa menyebabkan konjungtivitis gonokokal.
Orang dewasa bisa mendapatkan konjungtivitis gonokokal melalui hubungan seksual (misalnya jika cairan semen yang terinfeksi masuk ke dalam mata). Biasanya konjungtivitis hanya menyerang satu mata.
Dalam waktu 12-48 jam setelah infeksi mulai, mata menjadi merah dan nyeri. Jika tidak diobati bisa terbentuk ulkus kornea, abses, perforasi mata bahkan kebutaan. Untuk mengatasi konjungtivitis gonokokal bisa diberikan tablet, suntikan maupun tetes mata yang mengandung antibiotik.
Konjungtivitis Vernalis
Konjungtivitis vernalis adalah salah satu bentuk dari konjungtivitis yang disebabkan oleh faktor alergi, disamping juga dipengaruhi oleh faktor, yakni; iklim, usia, dan jenis kelamin.penyakit ini biasanya mengenai pasien muda antara 3-25 tahun. Pada laki-laki biasanya dimulai pada usia dibawah 10 tahun. Pada umumnya penderita konjungtivitis vernalis mengeluh gatal, mata merah, dan mengeluarkan sekret atau kotoran. Konjungtivitis karena virus atau alergi mengeluarkan kotoran yang jernih.
Masa Inkubasi
Waktu terekspos sampai kena penyakit 1-3 hari.
Gejala
Mata terasa kasar menggatalkan, merah dan mungkin berair. Kelopak mata mungkin menempel sewaktu bangun tidur. Konjungtiva yang mengalami iritasi akan tampak merah dan mengeluarkan kotoran. Konjungtivitis karena bakteri mengeluarkan kotoran yang kental dan berwarna putih. Konjungtivitis karena virus atau alergi mengeluarkan kotoran yang jernih.
Kelopak mata bisa membengkak dan sangat gatal, terutama pada konjungtivitis karena alergi.
Gejala lainnya adalah: - mata berair - mata terasa nyeri - mata terasa gatal - pandangan kabur - peka terhadap cahaya - terbentuk keropeng pada kelopak mata ketika bangun pada pagi hari.
Pencegahan
1. Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya bersih-bersih.
2. Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakit.
3. Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya.4. Gunakan lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik pembuatnya.


Bila sel-sel atau jaringan tubuh mengalami cedera atau mati, selama hospes tetap hidup ada respon yang menyolok pada jaringan hidup disekitarnya. Respon terhadap cedera ini dinamakan peradangan. Yang lebih khusus peradangan adalah reaksi vascular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis.
Peradangan sebenarnya adalah gejala yang menguntungkan dan pertahanan, hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan agen penyerang,penghancuran jaringan nekrosis dan pembentukan keadaan yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan. Reaksi peradangan itu sebenarnya adalah peristiwa yang dikoordinasi dengan baik yang dinamis dan kontinyu. Untuk menimbulkan reaksi peradangan maka jaringan harus hidup dan khususnya harus memiliki mikrosirkulasi fungsional.
Jadi yang dimaksud dengan radang adalah rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan cedera.
Pada proses peradangan terjadi pelepasan histamine dan zat-zat humoral lain kedalam cairan jaringan sekitarnya.
Akibat dari sekresi histamine tersebut berupa:
1. Peningkatan aliran darah lokal.
2. Peningkatan permeabilitas kapiler.
3. Perembesan ateri dan fibrinogen kedalam jaringan interstitial.
4. Edema ekstraseluler lokal.
5. Pembekuan cairan ekstraseluler dan cairan limfe.
Peradangan dapat juga dimasukkan dalam suatu reaksi non spesifik, dari hospes terhadap infeksi.

Adapun kejadiannya sebagai berikut: pada setiap luka pada jaringan akan timbul reaksi inflamasi atau reaksi vaskuler.Mula-mula terjadi dilatasi lokal dari arteriole dan kapiler sehingga plasma akan merembes keluar. Selanjutnya cairan edema akan terkumpul di daerah sekitar luka, kemudian fibrin akan membentuk semacam jala, struktur ini akan menutupi saluran limfe sehingga penyebaran mikroorganisme dapat dibatasi.Dalam proses inflamasi juga terjadi phagositosis, mula-mula phagosit membungkus mikroorganisme, kemudian dimulailah digesti dalam sel. Hal ini akan mengakibatkan perubahan pH menjadi asam. Selanjutnya akan keluar protease selluler yang akan menyebabkan lysis leukosit.Setelah itu makrofag mononuclear besar akan tiba di lokasi infeksi untuk membungkus sisa-sisa leukosit.Dan akhirnya terjadilah pencairan (resolusi) hasil proses inflamasi lokal.
Cairan kaya protein dan sel darah putih yang tertimbun dalam ruang ekstravaskular sebagai akibat reaksi radang disebut eksudat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimah kasih ya atas kunjungan Anda dan atas segala saran dan komentar.