Sebelum
mengenal lebih jauh tentang analis kesehatan, ada baiknya kita tahu dulu
definisinya. Menurut Kerlinger analisa adalah suatu usaha yang dilakukan secara
sengaja untuk mengetahui sesuatu. Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah
kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa
tersebut secara mendalam. Sedangkan pada kegiatan laboratorium, kata analisa
atau analisis dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk
memeriksa kandungan suatu zat dalam cuplikan. Kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Jadi Analis kesehatan adalah petugas yang
bekerja di laboratorium untuk melakukan pemeriksaan lab sebagai penunjang
diagnosa dokter demi membantu seseorang mencapai keadaan jasmani, dan jiwa yang
sejahtera. Analis kesehatan atau pranata laboratorium adalah bagian dari
profesi di bidang kesehatan. Seorang analis harus memiliki ketrampilan dan
tanggung jawab yang tinggi dalam pemeriksaan sampel. Hal ini berhubungan dengan
adanya risiko yang fatal jika terjadi kesalahan.
Banyak yang
tidak mengetahui jg analis kesehatan memiliki banyak sekali peluang pekerjaan.
Seorang lulusan analis bisa bekerja pada laboratorium rumah sakit tentunya
bertugas membantu diagnosa seorang dokter. Selain rumah sakit analis kesehatan
bisa ditempatkan di Prodia, PMI, dan segala tempat yang berhubungan dengan
analisis.
Salah satu contoh kasus dari kelalaian seorang analis
ialah kasus mengenai seorang wanita bernama Prita Mulyasari yang kasusnya
sangat marak diberitakan di media belakangan ini. Kasus yang menimpa Ibu Prita
Mulyasari yang dituntut oleh Omni International Hospital Tangerang atas dasar
pencemaran nama baik dan sempat ditahan di LP Wanita Tangerang sebelum akhirnya
mendapat penangguhan penahanan, menjadi berita hangat yang memicu timbulnya
simpati masyarakat sampai politisi di tanah air. Kasus ini bermula dari
tersebarnya email yang berisi keluhan Ibu Prita di internet yang oleh pihak RS
Omni dianggap merugikan dan mencemarkan nama baik RS dan dua orang dokternya.
Dalam email yang tersebar luas tersebut, Ibu Prita dengan gamblang menyatakan bahwa
RS Omni International telah melakukan penipuan atas dirinya karena menggunakan
hasil lab yang hasilnya tidak valid untuk memutuskan rawat inap. Hasil lab yang
dimaksud adalah hitung trombosit yang dilakukan dua kali yang hasilnya 27.000.
Keesokan harinya dokter spesialis yang merawat mengatakan ada revisi tentang
hasil lab yang dilakukan semalam, dan hasil yang benar adalah 181.000. Inilah
yang kemudian dianggap sebagai penipuan oleh Ibu Prita. Dari keterangan yang
ada didalam email tersebut berupa gejala klinis dan hasil pemeriksaan trombosit
awal, memang seorang dokter segera akan berpikir bahwa itu demam berdarah
sebelum terbukti yang lain, karena Indonesia termasuk daerah endemik demam
berdarah. Trombosit yang 27.000 ribu tersebut sudah termasuk membahayakan
karena potensi terjadinya perdarahan cukup besar.
Jadi
berdasarkan pemeriksaan awal, saya kira memang sudah seharusnya Ibu Prita
dirawat segera. Perlu dicatat bahwa nilai normal hitung trombosit adalah
150.000-300.000/mikroliter (ada variasi nilai normal antar laboratorium/RS).
Nilai kritis pemeriksaan trombosit adalah 50.000. Potensi terjadinya perdarahan
sangat besar bila nilainya sudah dibawa 20.000. Namun yang mencengangkan saya
adalah revisi hasil lab yang dimaksud keesokan harinya. Apakah revisi tersebut
dilakukan dengan sampel yang sama? Apakah dua kali pemeriksaan awal (sesuai
email Ibu Prita) tersebut dua-duanya salah? Ini sangat kontras dengan apa yang
dijelaskan pihak RS Omni dalam klarifikasinya seperti yang diberitakan oleh
Kompas. Pihak RS dari berita itu hanya melakukan dua kali pemeriksaan hitung
trombosit, dan menyatakan bahwa pemeriksaan pertama tidak valid karena banyak
gumpalan darah. Saya kira disinilah letak kompetensi laboratorium RS Omni yang
harus dipertanyakan. Kenapa bisa terjadi banyak gumpalan darah? Darah yang
telah diberi anticoagulan atau antibeku tidak akan membeku, oleh karena itu
pihak RS Omni harus menjelaskan kepada masyarakat mengapa terdapat banyak
gumpalan darah di sampel darah Ibu Prita yang menjadi alasan tidak validnya
pemeriksaan pertama. Secara keseluruhan kasus ini menurut saya hanya karena
kurangnya komunikasi antara dokter dan pasien. Setiap tindakan yang diberikan
kepada pasien seyogyanya memang mesti sepegentahuan pasien. Di sinilah letak
pentingnya informed consent. Dokter-dokter kita sepertinya masih merasa terlalu
sibuk untuk menjelaskan secara sederhana kepada pasien tentang penyakitnya,
diagnosis, prosedur pengobatan yang akan dilakukan, sehingga mereka lebih
memilih untuk memberikan instruksi berupa resep dan tindakan medis dengan
informasi yang seadanya kepada pasien.
Kasus Prita
tersebut adalah salah satu contoh agar nantinya seorang analis harus memiliki
keterampilan dan tanggung jawab yang besar agar nantinya mereka dapat
berhati-hati dalam megerjakan suatu sampel sehingga mereka dapat mempertanggung
jawabkan sampel tersebut. Sehingga tidak ada lagi kasus Prita lainnya
dikemudian hari. Hal ini juga sudah sepatutnya menjadi pelajaran bagi profesi
analis kesehatan untuk lebih berhati-hati dan lebih teliti. Sama halnya dengan
rumah sakit, rumah sakit adalah kehidupan ideal bagi orang-orang yang punya
jiwa kemanusiaan, rasa sosial dan kemasyarakatan yang tinggi. Oleh karena itu
profesi di bidang pelayanan jasa medis apapun bentuk profesinya (Rumah Sakit
padat profesi) baik yang berprofesi sebagai staf medis (dokter), staf paramedis
(perawat / bidan) dan staf penunjang medis lainnya seperti analis kesehatan,
apoteker, analis gizi, fisioterapi, radiographer adalah salah satu dari sekian
banyak jenis pekerjaan yang dianggap mulia. Begitu banyak pengetahuan medis
yang telah disumbangkan ilmuwannya dalam rangka upaya penyembuhan, penyelamatan
dan pemulihan kesehatan umat manusia. Dan hal ini seringkali klimaks dan atau
antiklimaksnya berakhir di Rumah Sakit, berhasil atau sebaliknya gagal. Namun
alangkah naifnya jika profesi dibidang kesehatan lebih banyak muatan
komersialnya dari pada muatan pelayanan sosial kemasyarakatan, simplenya
dua-duanya harus seimbang antara pelayanan sosial kemasyarakatan dengan bisnis
dan keuntungan.
Untuk menghindari terjadinya
kesalahan dalam menganalisa sesuatu, adapun etika profesi analis kesehatan :
ETIKA PROFESI ANALIS KESEHATAN
Etika profesi Analis
Kesehatan memiliki tiga dimensi utama, yaitu :
• Keahlian (pengetahuan, nalar
atau kemampuan dalam asosiasi dan terlatih)
• Keterampilan dalam komunikasi
(baik verbal & non verbal)
• Profesionalisme (tahu apa yang
harus dilakukan dan yang sebaiknya dilakukan)
Kewajiban Terhadap Profesi
• Menjunjung tinggi serta
memelihara martabat, kehormatan, profesi, menjaga integritas dan kejujuran
serta dapat dipercaya.
• Meningkatkan keahlian dan
pengetahuannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
• Melakukan pekerjaan profesinya
sesuai dengan standar prosedur operasional, standar keselamatan kerja yang
berlaku dan kode etik profesi.
• Menjaga profesionalisme dalam
memenuhi panggilan tugas dan kewajiban profesi.
Kewajiban
Terhadap Pekerjaan
• Bekerja dengan ikhlas dan rasa syukur
• Amanah serta penuh integritas
• Bekerja dengan tuntas dan penuh tanggung jawab
• Penuh semangatdan pengabdian
• Kreatif dan tekun
• Menjaga harga diri dan jujur
• Melayani dengan penuh kerendahan hati
Kewajiban Terhadap Rekan
• Memperlakukan setiap teman
sejawat dalam batas-batas norma yang berlaku
• Menjunjung tinggi
kesetiakawanan dalam melaksanakan profesi.
• Membina hubungan kerjasama
yang baik dan saling menghormati dengan teman sejawat dan tenaga profesional
lainnya dengan tujuan utama untuk menjamin pelayanan tetap berkualitas tinggi.
Kewajiban Terhadap Pasien
• Bertanggung jawab dan menjaga
kemampuannya dalam memberikan pelayanan kepada pasien / pemakai jasa secara
profesional.
• Menjaga kerahasiaan informasi
dan hasil pemeriksaan pasien / pemakai jasa, serta hanya memberikan kepada
pihak yang berhak.
• Dapat berkonsultasi / merujuk
kepada teman sejawat atau pihak yang lebih ahli untuk mendapatkan hasil yang
akurat
Kewajiban Terhadap Masyarakat
• Memiliki tanggung jawab untuk
menyumbangkan kemampuan profesionalnya kepada masyarakat luas serta selalu
mengutamakan kepentingan masyarakat.
• Dalam melaksanakan pelayanan
sesuai dengan profesinya harus mengikuti peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku serta norma-norma yang berkembang pada masyarakat.
• Dapat menemukan penyimpangan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar norma yang berlaku pada saat itu
serta melakukan upaya untuk dapat melindungi kepentingan masyarakat.
Langkah Menuju Profesional
• Self comitment (teguh pada
tujuan yang ingin dicapai dan berprinsip namun tidak kaku)
• Self management (manajemen
prioritas dan manajemen waktu)
• Self awareness (pengelolaan
kelemahan dan kelebihan diri)
Harapan Profesionalisme Analis Kesehatan
• Tangibles (bukti langsung dan
nyata) meliputi kemampuan hasil pengujian, dapat menunjukkan konsep derajat
kesehatan pada diri sendiri
• Reliability (kehandalan),
yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan
memuaskan
• Responsiveness (daya tanggap),
yaitu tanggap dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap pemakai jasa
(pasien, klinisi, dan profesi lain)
• Assurance (jaminan), mencakup
kemampuan, kesopanan, sifat dapat dipercaya yang dimiliki Analis Kesehatan dan
bebas dari risiko bahaya atau keragu-raguan
• Emphaty (empati) meliputi
kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan
pemakai jasa (pasien, klinisi, dan profesi lain)
2.4 Manfaat dan Pengaruh Analis Kesehatan
Segala
sesuatu pasti memiliki manfaat dan pengaruh baik positive maupun negative.
Dunia kedokteran memiliki banyak sekali aspek yang mendukung didalamnya. Banyak
sekali hal yang ikut andil besar dalam kemajuan dunia kedokteran. Faktor
penunjang dunia kedokteran meliputi profesi, laboratorium, media, sampel,
bahkan hingga teknologi. Paper ini akan jauh membahas lebih dalam megenai
profesi yang menunjang karir seorang dokter. Dimana dapat kita ketahui profesi
yang tidak kalah penting membantu dalam dunia kedokteran.
Banyak orang
yang tentu sudah mengenal profesi seorang dokter, dokter adalah adalah seseorang
yang karena keilmuannya berusaha menyembuhkan orang-orang yang sakit. Tidak
semua orang yang menyembuhkan penyakit bisa disebut dokter. Untuk menjadi
dokter biasanya diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus dan mempunyai gelar
dalam bidang kedokteran. Banyak orang mengira jika sakit, mereka hanya perlu
datang ke dokter untuk berobat. Padahal banyak sekali profesi yang turut
membantu dalam diagnosa seorang dokter. Profesi bidan misalnya secara teknis
bidan adalah seseorang yang membantu dalam proses kelahiran seorang bayi dimana
ia membantu profesi seorang dokter kandungan. Contoh kedua adalah perawat jika
anda pernah dirawat di rumah sakit tentu anda akan dirawat oleh seorang perawat
dimana perawat bertugas untuk merawat pasien dari seorang dokter. Ada satu lagi
profesi yang sangat membantu profesi seorang dokter, profesi tersebut adalah
profesi analis kesehatan. Banyak sekali orang tidak mengerti mengenai analis
kesehatan. Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab 2.2 mengenai definisi
analis kesehatan atau pranata laboratorium ialah petugas yang bekerja di
laboratorium untuk melakukan pemeriksaan lab sebagai penunjang diagnosa dokter
demi membantu seseorang mencapai keadaan jasmani, dan jiwa yang sejahtera.
Diagnosa
seorang dokter sangat dipengaruhi oleh sampel yang diteliti oleh pranata
laboratorium atau analis kesehatan. Jika terjadi kesalahan dalam meneliti
sampel maka yang patut disalahkan adalah analis kesehatan yang tidak terampil
dan bertanggungjawab atas sampel tersebut. Diagnosa adalah identifikasi
mengenai sesuatu. Diagnosis digunakan dalam medis, ilmu pengetahuan, teknik,
bisnis, dll. Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang
sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri.
Dalam hal ini sudah sepatutnya seorang analis bekerja sama dengan dokter dalam
membantu mendiagnosa suatu penyakit. Dengan demikian sudah sangat jelas bahwa
analis kesehatan adalah contoh dari salah satu profesi yang sangat menunjang
dalam dunia kedokteran. Berdasarkan hal tersebut seperti yang kita ketahui
jurusan analis kesehatan masih sangat langka di Indonesia. Peluang kerja yang
menjanjikan bagi lulusannya membuat jurusan ini banyak dicari oleh lulusan
sekolah menengah atas.
Mengapa harus
analis kesehatan? Karena lulusan program studi (prodi) analis kesehatan makin
dibutuhkan. Profesi ini berperan menegakkan diagnosa klinis melalui pemeriksaan
laboratorium. Bahkan bisa menggeser peran seorang dokter. Untuk memastikan
jenis penyakit, sampel darah pasien akan diperiksa di labaratorium. Demikian
imbauan yang lazim diucapkan pejabat di tengah merebaknya wabah flu burung.
Bicara soal laboratorium, ingatan kita selalu tertuju pada sebuah profesi:
analis kesehatan. Ya, profesi tersebut sekarang sedang naik daun. Sebagai operator
laboratarium, analis kesehatan menjadi ujung tombak untuk mendiagnosa beragam
penyakit. Padahal dulu dokter bagaikan ''dewa'', dan dianggap sebagai
satu-satunya tenaga medis yang berwenang menentukan derajat kesehatan pasien.
Seiring dengan perkembangan ilmu kesehatan, makin terbukalah rahasia tautan
derajat kesehatan dan komposisi kimia dalam tubuh manusia. Alhasil, uji klinis
seperti sampel darah, urine dan kandungan lain dalam tubuh sangat penting,
untuk memastikan jenis serta stadium penyakit yang diderita pasien. Oleh sebab
itu, wajar jika muncul klaim bahwa peluang kerja analis kesehatan di masa
sekarang dan mendatang makin cerah. Mereka bisa bekerja di instansi pemerintah
(sebagai PNS), rumah sakit swasta, laboratorium swasta, maupun marketing diagnostic.
Keberadaan tenaga analis kesehatan yang profesional kian dibutuhkan masyarakat.
Mengapa analis kesehatan makin laris manis? Hal tersebut merujuk pada dua
faktor. Pertama, munculnya paradigma kesetaraan di antara tenaga medis. Dulu
ada kesan bahwa perawat, analis, serta tenaga medis lainnya hanya sekadar
pembantu dokter. Saat ini muncul paradigma baru bahwa setiap tenaga medis
merupakan sejawat yang saling membutuhkan. Alasan kedua, masyarakat makin
menyadari pentingnya tenaga analis dan laboratorium kesehatan. Oleh karena itu,
pemerintah menetapkan setiap puskesmas harus memiliki sekurangnya satu tenaga
analis kesehatan. Meski pangsa pasar besar, sampai sejauh ini populasi prodi
analis kesehatan relatif kecil. Fenonema ini juga terjadi dalam skala yang
lebih luas, yaitu nasional. Pasalnya, sampai kini baru terdapat 20 program
studi analis kesehatan di seluruh Indonesia. Populasi prodi lain pada bidang
ilmu yang sama, seperti analis farmasi dan analis kimia, juga relatif kecil.
Bahkan prodi refraksi optisi baru dimiliki lima perguruan tinggi di Indonesia.
Pada saat yang sama, kesadaran masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatan
dan kualitas hidup juga meningkat. Salah satunya ditandai dengan menjamurnya
klinik atau laboratorium kesehatan. Apakah ini akibat banyak masyarakat yang
mengidap penyakit degeneratif seperti diabetes, asam urat, liver, dan jantung?
Bisa jadi memang begitu, atau lantaran meningkatnya kesadaran masyarakat untuk
melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi kesehatannya. Sudah
lumrah, jika penderita diabetes melakukan pengecekan kadar gulanya secara
teratur di laboratorium kesehatan. Ternyata setengah dari sebagian responden
mengaku datang atas inisiatif sendiri. Artinya, bukan karena ada rekomendasi
dokter. Mudahnya memperoleh informasi kesehatan membuat masyarakat seakan
mengabaikan peran dokter. Dengan berpatokan pada hasil uji laboratorium,
masyarakat kemudian melakukan terapi penyakit secara mandiri. Pada batas
tertentu, hal itu diperbolehkan. Misalnya, hasil uji kadar gula darah digunakan
sebagai patokan diet bagi penderita diabetes. Namun, peran dokter itu sangat
diperlukan untuk memberikan terapi secara menyeluruh. Berdasarkan kurikulum
yang ditetapkan Departemen Kesehatan, mahasiswa analis kesehatan juga memperoleh
bekal di bidang analis medis, industri, dan kimia. Konsepnya bukan konsentrasi,
melainkan lingkup kurikulum.
postingan ini saya dapat dari
internet..
semoga bermanfaat buat semuanya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimah kasih ya atas kunjungan Anda dan atas segala saran dan komentar.