Dalam laboratorium klinik Bilik Hitung adalah alat yang
berguna untuk menghitung sel darah. Saat digunakan untuk pemeriksaan hitung sel
darah,bilik hitung harus di beri kaca penutup ’Deck glass’. Ada
beberapa jenis bilik hitung tapi yang sebaiknya digunakan adalah bilik hitung
yang menggunakan garis bagi ‘Improved Neubauer’.
Pada bilik hitung ‘Improved Neubauer’ luas seluruh bidang
adalah 9 mm2 dan bidang ini dibagi menjadi 9 ‘Bidang Besar’ yang
masing-masing bidang memiliki luas 1 mm2 . Bidang Besar di bagi
menjadi 16 ‘Bidang Sedang’,yang luasnya masing-masing ¼ x ¼ mm2.
Bidang besar yang letaknya ditengah–tengah pembagiannya berbeda, yaitu di bagi
menjadi 25 bidang,luas masing bidang 1/5 x 1/5 mm2 dan bidang itu
dibagi lagi menjadi 16 bidang kecil. Dengan demikian jumlah seluruh bidang
kecil itu seluruhnya 400 buah dengan luas 1/20 x 1/20 mm2 .
Tinggi Bilik hitung, yaitu jarak antara permukaan yang
bergaris dengan kaca penutup yang terpasang adalah 1/10 mm.
Maka Volume
ditiap-tiap bidang sebagai berikut:
1 bidang kecil =
1/20 x 1/20 x 1/10 = 1/4000 mm3
1 bidang sedang =
1/4 x 1/4 x 1/10 = 1/160 mm3
1 bidang besar = 1
x 1 x 1/10 = 1/10 mm3
Volume seluruh bidang
= 3 x 3 x 1/10 = 0.9 mm3
Volume bidang
untuk pemeriksaan jumlah sel darah:
-Pemeriksaan
Jumlah Leukosit (4 bidang besar)
1 x 1 x 1/10 x 4 =
0.4 mm3
-Pemeriksaan
jumlah eritrosit (5 bidang ditengah)
1/5 x 1/5 x 1/10 x
5 =0,02 mm3
-Pemeriksaan
jumlah trombosit (10 bidang ditengah)
1/5 x 1/5 x 1/10 x
10=0.04 mm3
Untuk menghitung
jumlah sel eosinofil dalam darah sering digunakan bilik hitung yang volumenya
yang lebih besar, yaitu bilik hitung “Fuch-Rosental”. Ukuran seluruh bidang
dibagi 4 mm x 4 mm, dengan tinggi 2/10 mm,sedangkan garis-garisnya berlainan
lagi.
·
FLEBOTOMI
Flebotomi ( bhs
Ingris : Phlebotomy ) berasal dari kata Yunani phleb dan omia. Phleb berarti
pembuluh darah vena dan tomia berarti mengiris/ memotong ( “cutting” ). Dulu
dikenal istilah venasectie ( BLd), venesection atau venesection I Ing),
Flebotomis adalah seorang tenaga medis yang telah mendapatkan latihan
untuk mengeluarkan dan menampung specimen darah dari pembuluh darah pena,
arteri atau kapiler. Akhir-Akhir ini dikenal lagi suatu tehnik microcollection. Praktek pengeluaran
darah ( “bloodletting “ ) sudah sejak lama dikenal manusia. Dan menjadi bagian
dari kegiatan pengobatan pasien. Teknik pengeluaran darah yang pertama ( tahun
100 sm) dilakukan oleh dokter-dokter Syria dengan menggunakan lintah. Sebelum
dikenal Hippocrates dengan sebutn “ Bapak Ilmu Kedokteran “ (abad 5 SM ) seni
pengambilan darah mengalami banyak perubahan, demikian pula berbagai alat untuk
keperluan pengambilan dan penampungan bahan darah. Lanset untuk pengambilan
darah digunakan pertama kali sebelum abad ke 5 SM dengan tetap mengacu kepada
lintah sebagai bentuk dasar. Dengan lanset ini seorang dokter ( practitioner )
melubangi vena, kadang0kadang sampai beberapa lubang. Menjelang akhir abad ke
19 barulah teknologi mengambil alih dan memproduksi “ lintah artificial “. Kini
telah dikenal beragam alat pengambilan darah dan mudah diperoleh di pasaran.
Teknik Pelaksanaan Flebotomi
A. Pemilihan Vena
Cari 3 vena yang paling mudah
ditemukan di daerah antikubiti dengan cara melihat atau dengan cara palpasi.
Vena mediana, vena cubiti mediana, dan vena cephalica mediana, secara tipikal
berada ditengah daerah antikubiti. Vena cephalica berada di lateral dan vena
basilica berada di medial.
Pemilihan vena berdasarkan beberapa
alas an, yaitu :
1.
Dekat-vena mediana
paling dekat dengan permukaan kulit, sehingga mudah diakses.
2.
Tidak bergerak – vena
mediana merupakan vena yang paling tidak bergerak ketika jarum menusuk sehingga
tusukan dapat berhasil dengan sukses.
3.
Aman – tusukan pada vena
mediana kurang beresiko
4.
Nyaman – vena mediana
tidak terlalu membuat rasa tidak nyaman saat ditusuk
Tempat tusukan Alternatif
Pada mayoritas pasien, pengambilan
specimen pada daerah antekubiti tidak memungkinkan untuk beberapa sebab, antara
lain :
o Kegagalan saat menentukan vena yang
dicari
o Infus terpasang distal daerah
antekubiti
o Daerah antikubiti memar berlebihan
akibat prosedur tusukan yang sebelumnya
o Adanya udem pada daerah antikubiti
o Luka parut yang berlebihan
o Kondisi kulit seperti ruam, infeksi,
luka baker
o Mastektomi
Beberapa tempat alternative selain
daerah antekubiti adalah bagian dorsal tangan, bagian lateral pergelangan
tangan,kaki, dan tumit( dengan ijin dokter), vena kulit kepala( neonatus) , dan
alteri Femoralis ( hanya oleh dokter).
PENGAMBILAN DARAH KAPILER
Pengambilan
darah kapiler biasanya dilakukan pada pasien dengan keadaan seperti dibawah ini
;
- Pasien dengan luka bakar hebat
- Pasien dengan obesitas berat
- Pasien dengan kecendrungan trombotik
- Pasien lansia atau pasien yang memiliki vena superficial yang rapuh
- Pasien yang menjalanin tes dirumah
- Point-of-care testing (POCT )
- Tes pada neonatus
- Pasien yang takut pada jarum suntik
Lokasi pengambilan darah kapiler
seharusnya mempertimbangkan usia pasien, daerah yang mudah diakses, dan tes
yang diperlukan.
- Bayi sampai umur 12 bulan _ hanya tusukan pada medial atau lateral permukaan plantar yang dapat dilakukan. Kedalaman tusukan tidak melebihi 2.0 mm.
- 1 tahun sampai dewasa – pengambilan darah kapiler biasanya dilakukan pada bagian tebal jari ke tiga atau keempat kaki. Hindari ibu jari karena kulitnya terlalu tipis. Hindari juga jari kelingking karena tidak terlalu tebal dan dapat melukai tulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimah kasih ya atas kunjungan Anda dan atas segala saran dan komentar.